Sebagai ibu-ibu yang mengurusi urusan perdapuran , saya cukup dipusingkan dengan harga “LOMBOK” yang cukup pedas bertengger diangka Rp 100.000 , dan tak mau bergerak turun berbulan-bulan ini. Ternyata pejabat-pejabat yang tak mau turun , itu juga meniru filosofi harga Lombok ….??? (memang ada kolerasinya ya..?)
Beberapa waktu lalu ada berita import “Lombok” , berharap mempunyai imbas harga bisa menurun, namun sampai kemarin saya berbelanja Lombok masih juga 10.000 per ons… Ah ..andai ada substitusi bahan lain yang sama pedas dan sedapnya untuk mengantikan Lombok, mungkin saya tak ambil pusing dengan harga Lombok yang tahan gengsi berbulan-bulan ini… Aku rasa memang Lombok mempunyai filosofi tersendiri, Rasa PEDASNYA sesuai dengan PEDAS harganya….itulah LOMBOK…
Beberapa waktu lalu tanpa sengaja saya menemukan bibit Lombok setinggi 10cm tumbuh di sekitar rumah saya, instingekonomis saya pun segera bereaksi. Saya pindahkan satu persatu bibit-bibit Lombok itu ke dalam pot-pot kecil (untuk memudahkan perawatan), dan berharap 3 atau 4 bulan ke depan saya bisa memetik hasilnya dan tak pusing lagi dengan harga Lombok maunaik atau turun…
Dulu sebetulnya saya sudah mencoba, 2batang Lombok tumbuh liar di pekarangan rumah saya, dan hasilnya , tiap hari saya tak pernah beli Lombok , bahkan kelebihannya bisa saya bagi ke tetangga saya yang membutuhkan.Untuk itu marilah kita mulai dari rumah kita sendiri… cukup dengan 1 atau 2 pohon Lombok sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan 1 rumah tangga, kecuali jika berjualan sambal atau komoditas yang berbahan baku Lombok , mungkin perlu menanam lebih banyak lagi… Cukup di pot kecil-kecil, untuk mempermudah perawatannya, tidak memakan tempat yang luas, ekonomis dan tak berbiaya mahal… Jika di tempat anda kesulitan mencari bibitnya, cukup tebarkan saja biji Lombok yang digunakan memasak tiap hari , maka beberapa hari kemudian biji itu sudah tumbuh menjadi bibit Lombok yang siap kita pindahkan ke pot-pot kecil…. Ayo kita turunkan harga Lombok dengan 1 pot tanam Lombok di rumah kita…. Insya Allah 4 bulan ke depan kita sudah bisa memetik hasilnya, dan bila berlebih bisa kita berbagi dengan tetangga… mudah bukan…selamat menanam….
Salam Kompasiana
Alfina…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H