Mohon tunggu...
Aisa Khumairoh
Aisa Khumairoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN 54 UIN Gusdur Pekalongan Sosialisasikan Program "Gemati Tonggo" dalam Rangka Penanggulangan Stunting

22 Oktober 2022   18:37 Diperbarui: 22 Oktober 2022   18:42 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Gemati Tonggo. Photo by: Tim KKN Kelompok 82

Tegal - Mahasiswa KKN 54 kelompok 82 sosialisasikan program "Gemati Tonggo" dalam rangka penanggulangan stunting. Sosialisasi dilaksanakan di Balai Desa Karangjati, Selasa (18/10).

Berdasarkan data dari dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah, angka stunting yang dialami oleh balita mencapai 156.549 balita. Pemerintah Jawa Tengah telah melakukan berbagai upaya sebagai bentuk pencegahan stunting, salah satunya dengan menerbitkan peraturan Gubernur Jawa Tengah nomor 34 tahun 2019 tentang percepatan stunting di Jawa Tengah.

Angka kesenjangan stunting di Desa Karangjati Kabupaten Tegal mencapai 48 orang yang tersebar di 3 dusun yaitu Dusun Karangjati, Dusun Karangcegak, dan Dusun Banjarwaru. Hal tersebutlah yang mendorong mahasiswa KKN membentuk rangkaian program untuk mengurangi stunting di Desa Karangjati.

Salah satu rangkaian program pencegahan stunting yang disusun adalah "Gemati Tonggo". Gemati tonggo merupakan program yang berbasis gotong royong antar masyarakat. Dalam proses realisasi program, dibutuhkan kerjasama oleh seluruh masyarakat. Masyarakat bergotong royong untuk memenuhi kebutuhan salah satu warganya baik berupa sayuran ataupun bahan pokok lainnya.

"Apabila di suatu dusun terdeteksi ada yang mengalami stunting, maka tugas masyarakat adalah membantu memenuhi kebutuhan warga tersebut secara gotong royong atau bersama-sama," kata Sofyan Alisabana sebagai salah satu mahasiswa KKN ketika menjelaskan program kerja gemati tonggo.   

Menurut Wiwik selaku kader puskesmas mengatakan bahwa program gemati tonggo harus disosialisasikan kepada masyarakat umum sehingga program ini berjalan.

"Berarti program ini harus diketahui oleh semua masyarakat Desa Karangjati," ucap Wiwik saat sosialisasi berlangsung.

Program pencegahan stunting tidak hanya berhenti di program gemati tonggo. Kelompok KKN 82 menanam sayuran yang dikolaborasikan dengan kolam lele. Metode tersebut dinamakan sebagai metode aeroponik. Hasil dari penanaman sayuran dan pemeliharaan lele dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk memenuhi kebutuhan mayarakat yang terdeteksi stunting di Desa Karangjati.

"Nantinya hasil dari aeroponik ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdeteksi stunting dan masyarakat dapat membantu warga lainnya yang membutuhkan," kata Sabana.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun