Mohon tunggu...
Aisah Nurlaela
Aisah Nurlaela Mohon Tunggu... Guru - Guru bahasa Indonesia

Aisyah Nurlaela, mengajar bahasa Indonesia di SMP Islam Cendekia Cianju kab Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Air Terjun Jewel Changi Singapura Magnet Wisatawan Perpaduan Alam dan Teknologi

5 Juli 2024   14:51 Diperbarui: 5 Juli 2024   14:53 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Daya Tarik Rintik Air yang Sejuk nan Syahdu

Dream come true? Mungkin itu yang terpikir pertama kali di benak ku saat melihat air terjun yang membuat mata ini terbelalak takjub memandang ciptaan Tuhan melalui tangan-tangan terampil. Perpaduan teknologi, alam, serta budaya yang kental terciptalah Air terjun buatan yang modern namun eksotik dikelilingi rimbun nya pohon sekitar 9000 pohon dari 60 jenis pohon yang ada.

Maksud hati membawa banner dan berfoto bersama satu kelompok Tour dari sekolah kami tercinta yakni SMP Islam Cendekia Cianjur, apalah daya, setiap kali sampai ke tempat destinasi, kami berpencar sibuk dengan kamera ponsel nya masing-masing, walaaah akhirnya saya sendiri sibuk mengibas-ngibaskan bendera kebesaran grup kami yang berwarna ungu muda ini, haha yang ternyata tidak berhasil 100 persen mengumpulkan anak-anak ke tempat di mana sang bendera grup saya kibarkan.

Tiang bendera grup perlahan saya pendekan, dari sedepa jadi sesiku, hingga akhirnya jadi satu jengkal itu tandanya bendera akan kembali bersarang di  backpack ku, sebagai Tour leader, saya memang dibekali bendera dengan tongkat yang bisa dipanjangkan maupun dipendekan sesuai kebutuhan, bendera tersebut oleh kami sebagai tour leader dari kelompok masing-masing akan digunakan saat di keramaian supaya anggota team tidak kesulitan saat kehilangan jejak atau saat menyebar di tempat umum seperti ini, dan cara ini memang efektif digunakan di berbagai destinasi sebelumnya, namun kali ini apa yang saya lakukan mungkin agak terlalu dini ya, bukan saat nya peserta mencari gerombolan kelompoknya, namun mencari spot mana saja yang indah dan estetik untuk difoto, haha daripada ketinggalan difoto yuk kita simpan dulu bendera nya, hampir lupa ini sedang menceritakan Jewel Changi ya bukan bendera kebesaran kita.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Baiklah, karena foto bersama sudah tidak memungkinkan, akhirnya kami berselfi ria di sekitaran air terjun berketinggian 40 meter ini. Mulai dari swafoto, foto kelompok, foto spot terbaik, hingga bergantian berfoto dengan gaya terbaik masing-masing. Entahlah yang lain sudah pada ke mana, kita masih menikmati seputar lantai 1 air terjun, anak-anak gen z bahkan ada yang sudah naik ke jembatan kaca dan menerobos ke mall di lantai atas air terjun tersebut.

Rimbun nya pepohonan nan hijau mengelilingi tempat berbentuk bulat menyerupai botanical garden ini, lingkaran yang jika tidak dipenuhi rimbun nya pohon mungkin saja bentuknya seperti stadion pertunjukan sepak bola, karena mulai dari bawah ke atas terdapat titian jalan yang melingkar hingga ke puncak, tepat di tengah-tengan terdapat "kubangan" terbuat dari baja dan kaca, tempat jatuhnya air terjun bentuknya persis seperti kubangan atas tempat meluncurnya air yang deras. Desiran air terdengar begitu menggema di tengah-tengah arena, begitupun cipratan lembut air bak salju menyapu lembut setiap insan yang mencoba mendekat ke tepian bibir kubangan air yang hanya dibatasi oleh teralis besi stainless sehingga air yang jatuh terlihat nyata dan jelas adanya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Jangan coba-coba selfi terlalu dekat, karena kepulan atau cipratan air yang lembut namun jika terlalu lama bisa saja membuat ponsel kita basah kuyup dibuatnya.

Setelah puas selfi dan menelusuri setiap sudut Jewel Changi ini, kami disadarkan oleh Bang Nashir, Tour Guide kita yang memang selalu ontime dan disiplin sesuai arahan dari panitia. Anak-anak pun sigap berkumpul sesuai arahan bang Nasir, semua sudah kembali ke bis masing-masing termasuk rombongan kami yang menempati bis 2 dan bis 8.

Sebagai Tour leader yang bertanggung jawab (ciyee) saya selalu berusaha yang paling depan atau paling terahir di setiap destinasi, kali ini saya dan bang Nashir berinisiatif berada di barisan paling belakang, sebagi tim sapu bersih, dan betul saja, belum juga saya mengencangkan langkah, kring handphone yang sejak tadi dipegang berdering, ternyata panggilan dari Bu vany salah seorang pembimbing dari tim kami SICC, ternyata beliau menyampaikan kalau ada satu siswa bernama Rizki yang belum ada di bis, kami panik dan langsung balik kanan bersama bang nashir, kembali ke tempat air terjun, kali ini bukan mau berselfi namun mau mencari anak yang belum naik bis.

Nah kali ini bendera sakral ungu pun kembali saya keluarkan dan saya kibar-kibarkan tinggi-tinggi, berharap Rizki akan melihat bendera ungu yang kami kibarkan, cukup lama juga kami mencari ke berbagai sudut Jewel, namun sosok anak yang mirip Afghan tersebut belum juga ditemukan, kriing HP berbunyi kembali, dan ternyata Rizki sudah masuk ke dalam bis, rupanya bukan hilang, namun ia telat masuk karena ke toilet dulu atau menghabiskan minuman yang memang tidak boleh dibawa masuk ke bis, ada-ada saja cerita nya.

Sampai jumpa di episode berikut dengan destinasi lain yang tak kalah seru nya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun