Ketika kita membeli barang yang diinginkan, tentu penting bagi  kita memanfaatkan diskon atau promo yang ada, hal ini dapat menunjang kinerja sehari-hari kita guys.
6. Memasak sendiri
Salah satu pengeluaran yang cukup besar adalah soal makanan. Contohnya bagi mahasiswa dan pekerja kantor yang terkadang biaya makan siang tidak terkontrol. Belum lagi hobi anak muda yang suka ngopi-ngopi kekinian, dengan budget Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu satu cangkirnya.
Tentunya hal ini, bisa ditekan dengan menyiapkan bahan masakan dan memasak masakan sehat dari rumah atau kos, dan membawanya sebagai bekal dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada.
Buat para pecinta kopi dan makanan cepat saji, memburu promo dan diskon juga jadi solusi untuk menekan pengeluaran untuk kebutuhan yang lebih berarti.
7. Hindari utang konsumtif
Hentikan kebiasaan buruk salah satunya adalah berlaku konsumtif, sampai sampai harus membayar secara kredit, tentu ini akan mengacaukan kondisi  keuangan kita.
8. Mampu membatasi diri untuk tidak terpengaruh dengan tren
Terus menerus mengikuti perkembangan fashion, gadget, mobil, atau benda-benda lain adalah sesuatu hal yang sangat dihindari dalam konsep frugal living.
Tren adalah strategi marketing untuk meningkatkan permintaan konsumen. Menghindari siklus konsumerisme dan tidak melakukan impulse buying adalah perilaku yang harus dijaga dalam frugal living. Berhentilah memikirkan ekspektasi orang lain atas diri kita.
9. Miliki persepsi masih ada hari esok
Masih ada hari esok, masih ada kehidupan selanjutnya yang mesti diperjuangkan, yang akan terus menggantungkan hidupnya pada bumi, juga sumber daya di negara ini.Â
Presepsi ini penting bagi kita, menggingatkan kita pentingnya investasi untuk jangka panjang. Hal inilah yang membedakan antara mereka yang frugal dan yang tidak.