Banyak orang tua yang menganggap bahwa anaknya yang berada di perantauan, sudah cukup dewasa untuk mengurus dirinya dan menjaga dirinya.
Padahal peran orang tua dalam mengontrol anaknya sangat diperlukan untuk memberikan pengarahan dan pengingat-ingat tentang tujuan.Â
Seharusnya orang tua kian menyadari penting kehadirannya dalam memberikan bimbingan dan masukan, untuk melihat perkembangan anak, pergaulan dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan pencarian jati dirinya, supaya nantinya tidak terjerumus pada arus yang salah.Â
Itulah hal-hal kecil yang sering diabaikan oleh mahasiswa baru padahal memiliki dampak luar biasa besar. Semoga kamu yang saat ini menjadi mahasiswa baru, bisa berhati-hati dan selektif memilih kegiatan.Â
Sebagai mahasiswa kita harus memanfaatkan peluang belajar juga mengasah keterampilan melalui kegiatan kemasyarakatan, seperti menjadi relawan dan sebagainya untuk bekal di dunia kerja.Â
Manajemen waktu pun perlu ditekankan sehingga mahasiswa rantau dapat dengan mudah mengatur jadwalnya.
Selain itu meningkatkan love self kepada dirinya, seperti kesadaran akan kesehatan, kesadaran akan keperluannya untuk beristirahat, pergi keluar untuk me-refresh pikiran yang mulai penuh, kesadaran akan mentalnya dan sebagainya. Semua dapat ia lakukan, namun dengan syarat harus tetap terkontrol.Â
Mengembangkan potensi diri, dengan berpikir positif dan berkemauan kuat, untuk mengembangkannya di masa perkuliahan, karena masa tersebut adalah masa yang tepat untuk pengembangan diri.Â
Beribadah juga menjadi pondasi penting dalam menempuh kehidupan di perantauan yang jauh dengan orang tua. Maka dari itu, tetap jaga komunikasi kalian dengan orang tua, karena hal itu dapat meningkatkan dan memberikan pengingat tentang tujuan awal kita, berjuang untuk membahagiakan mereka.Â
Semangat Selalu dan Semoga Bermanfaat!
ReferensiÂ