Mohon tunggu...
Aisah Indriani
Aisah Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan IPS - FIS - UNJ

Mahasiswi Aktif Program Studi Pendidikan IPS Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pembangunan Berkelanjutan Guna Menjawab Tantangan dan Permasalahan Pendidikan di Indonesia

19 Desember 2021   02:15 Diperbarui: 19 Desember 2021   03:30 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terdapat 17 Tujuan Dalam Suistanable Development Goals (Sumber : www.taotofoundation.org)

Adanya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan, baik sebagai individu ataupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat. Majunya suatu negara sangat bergantung pada kondisi pendidikan di negara tersebut. Karena pada  pasalnya apabila sistem pendidikan tersebut berjalan dengan baik, maka negara tersebut dapat melahirkan banyak warga negara yang terdidik dan terpelajar sehingga dapat membantu memakmurkan negaranya. Dapat dikatakan pula bahwa pendidikan sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan yang berkulitas.

Seperti halnya saat ini dunia sedang berada pada revolusi industri 4.0 bahkan sudah mulai meningkat ke tahap yang lebih tinggi. Tentunya hal tersebut menjadi sebuah ancaman bagi manusia agar bisa bersaing dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Sehingga diperlukan pengembangan pendidikan dan pengetahuan agar sumber daya manusia dapat terlatih juga terdidik dengan baik. Namun di Indonesia pendidikan dapat terbilang belum cukup merata diberbagai wilayahnya, apalagi pada wilayah yang tertinggal.

Terdapat 17 Tujuan Dalam Suistanable Development Goals (Sumber : www.taotofoundation.org)
Terdapat 17 Tujuan Dalam Suistanable Development Goals (Sumber : www.taotofoundation.org)
Tentunya hal ini berkesinambungan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari 17 tujuan. Dalam pembangunan berkelanjutan nomor 4 yang berbunyi "Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, serta mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua".  Hal ini juga didukung oleh 10 target pembangunan berkelanjutan nomor 4 diantaranya :

1. Pendidikan dasar dan menengah universal

2. Pendidikan dan perkembangan anak usia dini (PAUD)

3. Akses merata untuk pendidikan kejuruan dan pendidikan Tinggi

4. Keahlian dan kecakapan untuk pekerjaan yang layak

5. Inklusivitas dan kesetaraan gender

6. Keaksaraan bagi pemuda dan orang dewasa

7. Pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan dan pendidikan kewarganegaraan global

8. Lingkungan belajar yang efektif

9. Meningkatnya ketersediaan beasiswa

10. Meningkatkan pasokan guru yang berkualitas.

10 target tersebut sudah menjawab beberapa permasalahan dan tantangan mengenai pendidikan yang ada di Indonesia.

 Permasalahan dan tantangan tersebut seperti kurangnya alokasi guru dibeberapa wilayah yang tidak sebanding dengan jumlah murid, fasilitas sekolah yang belum memadai, banyaknya siswa yang putus sekolah, dan permasalahan lainnya. Menyadari betapa banyaknya permasalahan pada pendidikan di Indonesia, maka diperlukan  peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sehingga pemerintah juga berupaya dalam mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya melalui bermacam usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas, seperti melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum, pengembangan dan pengadaan materi ajar, perbaikan sarana pendidikan serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.

Dalam optimalisasi Perguruan Tinggi, banyak siswa tidak melanjutkan studi di perguruan tinggi dikarenakan kurangnya biaya. Sehingga pemerintah Indonesia bergerak dalam mengupayakan penerapan pendidikan berkelanjutan yang salah satunya yaitu pelaksanaan KIP Kuliah. Bantuan beasiswa ini diperuntukkan bagi siswa yang kurang mampu namun berkeinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, menyebutkan bahwa pada tahun 2021 terdapat kenaikan anggaran KIP Kuliah yang pada tahun sebelumnya sejumlah Rp1,3 triliun dan tahun ini mengalami peningkatan menjadi Rp2,5 triliun. Diharapkan dana ini dapat teralokasikan dengan tepat dan berguna untuk peningkatan pendidikan di Indonesia. Selain itu, program yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia diantaranya adanya pembangunan USB (Unit Sekolah Baru), pembangunan laboratorium dan perpustakaan sekolah, pemberian tunjangan pada profesi guru non PNS, dan pendampingan 74.000 sekolah dalam pelaksanaan kurikulum 2013.

Permasalahan pendidikan lainnya juga hadir disalah satu wilayah terpencil yang ada di Indonesia yaitu Papua. Nyatanya permasalahan disana bukan hanya semata-mata mengenai kurangnya infrastruktur sekolah, melainkan masih minimnya kualitas pendidikan yang ada di Papua seperti kualitas guru dan peserta didik yang belum mecapai tingat yang berkualitas. Minimnya sumber daya guru di Papua mencapai rata-rata 82%. Hal ini dikarenakan  guru tersebut merasa tidak betah dalam mengajar dan jarak sekolah dengan tempat tinggal guru yang sangat jauh hingga guru harus menempuh perjalanan sekitar 10 km untuk mengajar. Selain itu, guru juga merasa kesulitan dalam penggunaan bahasa ketika melakukan kegiatan pembelajaran. Adanya dialek beberapa suku di Papua yang saling tertukar dalam membunyikan konsonan huruf, misalnya ”p” diucapkan ”b”, ”j” dilafalkan ”y”, dan ”s” menjadi ”t”. Hal ini membuat banyak siswa tidak lancar membaca meski sudah duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Sehingga dapat melemahkan kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran sesuai dengan kurikulum. Guru pun memilih untuk mengulang pelajaran yang sudah disampaikan agar siswa menjadi ingat dan berdampak pada proses pendidikan menjadi tidak efektif.

Dalam menuntaskan permasalahan yang ada di Papua, beberapa program yang dicanangkan untuk pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang mana dibidang pendidikan terdapat beberapa program yang dijalankan oleh pemerintah dalam mencapai target SDGs hingga 2030. Program tersebut diantaranya :

Salah Satu Program Satu Atap (SATAP) yang Berada di Papua (Sumber :sekolah.data.kemdikbud.go.id)
Salah Satu Program Satu Atap (SATAP) yang Berada di Papua (Sumber :sekolah.data.kemdikbud.go.id)

 1. Program Satu Atap (SATAP)

Yaitu program yang dijalankan oleh pemerintah Indonesia untuk mempercepat penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan meningkatkan mutu pendidikan dasar. Saat ini UNICEF sedang melakukan Program Sekolah Satu Atap (SATAP) di Papuasebanyak  120 sekolah. Program ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan UNICEF selama 2011- 2015 yang didanai oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) dari Pemerintah Australia.

2. Sarjana Mendidik di daerah terdepan terluar tertinggal (SM3T)

Merupakan program Kemenristek Dikti dengan  Program Profesi Guru (PPG). Dalam hal ini semoga dapat membantu mencerdaskan kehidupan di daerah terdepan, terluar, tertinggal. Serta perjuangan tenaga pendidik menjadi tombak utama dalam mencerdaskan kehidupan di Papua dan menjadi aktor utama dari pendidikan berkualitas masyarakat Papua dalam mencapai Sustainable Development Goals.

Salah Satu Kegiatan Pembelajaran Di Papua (www.kabarpendidkan.id)
Salah Satu Kegiatan Pembelajaran Di Papua (www.kabarpendidkan.id)

3. Program baca, tulis, hitung (Calistung)

Dalam penerapan program calistung ini, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Usaid Prioritas dalam mengembangkan buku paket kontekstual Papua (BPKP). Buku ini merupakan media pembelajaran dalam membaca, tulis, hitung (calistung).

Dengan adanya beberapa program tersebut, diharapkan dapat membuat perkembangan  pendidikan yang ada di Indonesia lebih baik lagi dan dapat menjawab permasalahan dan tantangan pendidikan Indonesia.

Referensi :

Anggaran KIP Kuliah Meningkat Jadi Rp2,5 Triliun pada 2021. (1970, January 1). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/03/anggaran-kip-kuliah-meningkat-jadi-rp25-triliun-pada-2021

Eka Roy Pribadi. 2015. Implementasi Suistamable Development Goals (SDGs) Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Papua. Jurnal Ilmu Hubungan Internasional. Universitas Mulawarman.

“Meneropong Sistem Pendidikan di Papua Bagian Satu”, mengutip dari https://www.academia.edu/6612667/Meneropong_Sistem_Pendidikan_di_Papua_Bagian_Satu_  Diakses pada tanggal 2 Oktober 2016

“Papua Target Utama Pembangunan Berkelanjutan Era Jokowi” mengutip dari http://www.neraca.co.id/article/61170/papua-target-utama-pembangunan-berkelanjutan-era-jokowi Diakses pada tanggal 18 Desember 2021.

“Pendidikan Masih Jadi Masalah Utama di Papua”, mengutip dari http://www.beritasatu.com/pendidikan/393388-pendidikan-masih-jadi-masalah-utama-di-papua.html diakses pada tanggal 18 Desember 2017

Putra, M. A. (2017, December 14). Survei LIPI: Kualitas Pendidikan Masalah Utama Papua. nasional. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171214205030-20-262499/survei-lipi-kualitas-pendidikan-masalah-utama-papua

Sepuluh target Dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 4… dengan Elyx!. (2018, March 5). YouTube. https://youtu.be/MKUp9aBHYVg

SATAP, Kemitraan Berkualitas Untuk Pendidikan” mengutip dari http://scholae.co/web/read/513/satap.kemitraan.berkualitas.untuk.akses.pendidikan diakses pada tanggal 23 April 2017

SM3T atau CPNS, Mending Pilih Mana?” mengutip dari http://www.asncpns.com/2014/06/sm3t-atau-daftar-cpns-mending-pilih-mana.html diakses pada tanggal 25 April 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun