Sebagian orang juga berpendapat bahwa Swiss merupakan negara netral abadi. Hal ini dapat dilihat dari sikap Swiss dimulai dari berakhirnya pemerintahan Napoleon yang diakhiri dengan perjanjian Wina. Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa Swiss telah diakui kenetralannya oleh bangsa-bangsa lain di Eropa. Hal tersebut dapat dibuktikan ketika terjadi pergolakan di Eropa saat terjadinya Perang Dunia I dan Perang Dunia II.Â
Swiss masih mampu untuk menjaga kenetralannya, meskipun saat terjadi Perang Dunia II tekanan yang didapatkan lebih besar dibandingkan perang sebelumnya. Anggapan tersebut diperkuat dalam buku yang berjudul An Outline History of Switzerland from the Origins to the Present day yang menyebutkan bahwa pada Perang Dunia II Swiss mengalami tekanan yang jauh lebih besar dibandingkan pada Perang Dunia sebelumnya, terutama tekanan dari negara-negara Poros. Hal ini diperburuk pada tahun 1940 saat Perancis telah berhasil dikuasai oleh negara Jerman.
Dengan jatuhnya Perancis membuat Swiss benar-benar terjepit dalam kepungan negara Poros. Setelah peristiwa tersebut, Swiss masih bersifat netral, sehingga membuat Swiss dikenal baik oleh banyak negara dan sejumlah lembaga perdamaian dunia banyak yang mendirikan kantornya disini. Hubungan antar negara di Swiss berjalan dengan baik. Hal ini terlihat bahwa Swiss merupakan negara netral yang tetap memiliki kerjasama dengan dunia Internasional. Swiss merupakan anggota PBB dan lembaga-lembaga dibawah PBB seperti anggota OECD, G-10, ADB, AfDB dan organisasi-organisasi Internasional lainya. Serta terdapat beberapa organisasi internasional yang memiliki markasnya di Swiss.
Keunikan Swiss
Perang tersebut terjadi antara pasukan Franco-Sardinia dan Austria. Karena minimnya tenaga medis dan perlengkapan penduduk saat terjadi peperangan, membuat banyak korban jiwa  berjatuhan. Sehingga hati nurani Dunant menjadi tergugah, kemudian menulis sebuah buku yang berjudul A Memory of Salferino. Buku tersebut menceritakan mengenai pembentukan organisasi sukarela untuk menolong korban perang dan membuat perjanjian internasional untuk melindungi korban perang.
Keunikan lainnya yaitu masyarakat Swiss lebih menyukai penggunaan transportasi umum dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Transportasi yang biasanya digunakan adalah kereta api. Kereta ini memiliki rute yang beragam dan banyaknya pilihan jadwal kereta yang membuat penumpang tidak perlu berdesak-desakkan walaupun pada saat jam sibuk.
Pemerintah Swiss sangat mendukung penggunaan kereta api ini. Bahkan, mereka membuat terowongan yang menghubungkan antara Eropa utara dan selatan. Terowongan kereta cepat ini menjadi nomor satu di dunia karena memiliki jarak yang panjang setelah menempuh hampir dua puluh tahun dibangun. Fasilitas yang diberikan memberikan kenyamanan bagi penumpangnya dan menawarkan pemandangan sekitar yang tidak bisa dilewatkan.
Land Of Milk And Honey
Land Of Milk and honey merupakan sebutan bagi  Swiss karena disana terdapat susu dan madu yang memiliki kualitas nomor satu di Eropa. Bagi warga Swiss, gandum dan sapi menjadi bagian hidup mereka. Gandum diolah menjadi tepung yang kemudian dijadikan sebagai bahan baku roti, sedangkan sapi dimanfaatkan susu dan dagingnya. Sapi yang paling terkenal yakni jenis Brown Swiss. Sapi tersebut banyak dikembangkan di lereng pegunungan Swiss. Sapi  tersebut memiliki badan yang besar dan lemak berwarna putih sehingga banyak dijadikan untuk produksi daging dan keju. Selain itu, produksi susunya terdapat dalam jumlah besar dengan kandungan bahan padat dan lemak yang relatif tinggi.