Walaupun negara ini terkurung oleh daratan dan tidak memiliki laut, Swiss merupakan salah satu negara maju yang terdapat di kawasan Eropa Barat. Swiss berbatasan langsung dengan Prancis di sebelah barat, Italia di sebelah selatan, Jerman di sebelah utara, serta Austria dan Liechtenstein di sebelah timur.
Pada tahun 2020, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Swiss melonjak sebesar 86,306.772 USD. Rekor tersebut naik dibandingkan pada tahun 2019 yang sebesar 85,001.236 USD. Swiss pernah mencapai PDB tertinggi sebesar 90,811.838 USD pada tahun 2011 dan PDB terendah sebesar 16,954.024 USD pada 1984. Negara yang memiliki mata uang Swiss Franc (CHF) ini juga mempunyai perekonomian yang bersifat modern dengan tenaga kerja yang terdidik, tingkat pengangguran yang sangat rendah, serta perekonomian dan politik ekonomi yang stabil.
Sumber perekonomian utama di Swiss bergerak di sektor produksi. Produk yang dihasilkan biasanya berupa mesin, tekstil, obat-obatan, bahan kimia, dan peralatan pengukuran presisi. Selain itu, bidang industri jasa, seperti asuransi, perbankan, dan pariwisata turut dalam mengembangkan perekonomian Swiss. Beberapa merek yang dihasilkan yaitu Nestlé, Glencore, Novartis, Hoffmann-La Roche, Grup Mercuria Energy dan Adecco,  Zurich Financial Services, Credit Suisse, Barry Callebaut, Swiss Re, The Swatch Group, dan Tetra Pak.
Iklim Swiss
Selain itu, Swiss juga memiliki iklim tundra sehingga area di sekitar Pegunungan Alpen memiliki suhu dan salju yang dipengaruhi oleh ketinggian. Adanya perbedaan iklim pada setiap wilayah menyebabkan flora dan fauna tersebut juga berbeda. Pembagian iklim juga membuat ketampakan alam menjadi semakin beragam dan memiliki ciri khasnya masing-masing di tiap wilayah.
Fauna yang menjadi ciri khas Swiss adalah rusa roe, chamois, kambing gunung, hares, rubah, ibex, dan lynx. Sementara itu, masyarakat Swiss sering membudidayakan tanaman obat, seperti Aesculus Hippocastanum, Ginkgo Biloba, Echinacea, Hypericum Perforatum, dan Cynara Scolymus serta budidaya bunga, seperti aster, hawortia, marigold, petunia, dan geranium. Bunga Anggrek phalaenopsis juga sering digunakan sebagai tanaman hias di gereja yang ada di Swiss, seperti gereja St. Lawrence yang dibangun oleh Pangeran Abbot Colestin Gugger pada tahun 1755. Biasanya warga Swiss berkebun dengan menggunakan pot layaknya yang terjadi pada warga Appenzell. Menurutnya, penggunaan pot sangat efektif karena mudah untuk dibongkar pasang. Pemerintah Swiss juga menerapkan harga lahan yang tinggi dan pajak tinggi untuk tanah yang tidak efektif.
Negeri Penuh Dengan Kedamaian
Kehidupan masyarakat Swiss terkenal akan cinta kedamaian yang didorong oleh naluri perikemanusiaan. Tetapi menurut beberapa pihak menganggap bahwa masyarakat Swiss adalah para opportunis yang tidak mempercayai ketulusan manusia, karena mereka menjaga kenetralan dalam perang tanpa pikiran lain kecuali karena keuntungan semata.