Dalam satu tahun ada 12 bulan, tetapi hanya ada 1 bulan istimewa dalam satu tahun yang sangat dinantikan oleh umat beragama Islam, yaitu bulan suci Ramadhan. Bulan suci Ramadan merupakan bulan keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahun, umat Islam berpuasa selama sebulan penuh selama Ramadhan, yang merupakan salah satu rukun Islam yang harus dipraktikkan oleh umat Islam dewasa. Puasa di bulan Ramadhan memiliki makna yang dalam, keistimewaan yang unik dan amalan khusus yang dijalani umat Islam selama bulan suci ini. Artikel ini akan mendalami makna, keistimewaan dan amalan bulan suci Ramadhan.
MAKNA BULAN SUCI RAMADHAN
Bulan suci Ramadhan memiliki arti yang sangat penting bagi umat Islam. Ramadhan secara harfiah berasal dari bahasa Arab dan berarti panas atau terbakar. Namun, dalam konteks Islam, Ramadhan memiliki makna yang lebih luas dan mendalam. Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam di mana umat Islam harus berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam selama sebulan penuh. Puasa ramadhan bukan hanya pantang makan, minum dan berhubungan badan dengan suami istri, tetapi juga pantang dari segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa, baik berupa perkataan, perbuatan maupun pikiran negatif.
Makna bulan suci Ramadhan bagi umat Islam adalah bulan yang penuh kesempatan untuk beribadah kepada Allah SWT dengan lebih intensif. Puasa di bulan Ramadhan dianggap sebagai bentuk ibadah yang paling murni dan ikhlas karena hanya Allah SWT yang mengetahui secara pasti apakah seseorang benar-benar berpuasa atau tidak. Puasa ramadhan juga dipandang sebagai bentuk latihan menahan diri dari maksiat dan meningkatkan kesabaran, keuletan dan pengendalian diri. Selain itu, bulan suci Ramadhan juga dianggap sebagai bulan penuh berkah, di mana pahala atas perbuatan baik dilipatgandakan dan dibukakan pintu surga.
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa apalagi di Daerah Istimewa Yogyakarta karena bulan Rmadhan ini sangat dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selama pagi hari setelah Subuh hingga setelah Ashar hampir tidak ada pedagang yang menjual makanan, sehingga itulah yang menjadikan siang hari lebih tenang dan santai daripada hari-hari biasa di bulan lainnya.
Pada bulan suci Ramadhan ini, manusia tak terlepas dari kegiatan rutin yang hanya dapat dilakukan pada saat bulan Ramadhan, yaitu kegiatan berburu takjil. Tidak afdhol jika kita sebagai umat Muslim tidak mencari takjil di bulan Ramadhan, bahkan orang-orang non muslim pun berburu jajanan takjil karena jajanan takjil sangat beraneka ragam dan menggoda kita untuk membelinya. Apalagi di Yogyakarta yang terkenal akan keberagaman kuliner dan juga tradisi budayanya. Banyak tempat-tempat yang menyediakan makanan atau jajanan takjil di Yogyakarta dengan cita rasa kelezatan yang khas.
TRADISI UNIK JOGJA SELAMA RAMADHAN
Pada saat Ramadhan, Jogja memiliki tradisi unik, yaitu Pasar Ramadhan. Pasar Ramadhan menjadi satu tradisi yang sangat dinanti-nanti oleh warga setempat maupun wisatawan yang datang berkunjung. Pasar Ramadhan di Jogja merupakan pasar yang beroperasi hanya pada bulan Ramadhan, yang merupakan bulan puasa bagi umat Muslim. Pasar ini dikenal sebagai tempat yang menjual berbagai hidangan dan makanan khas Ramadan yang lezat dan beragam, sehingga menjadi tujuan utama bagi mereka yang ingin mencari hidangan berbuka puasa yang enak.
Pasar Ramadhan di Jogja memiliki suasana yang unik dan penuh dengan kehidupan. Para pedagang menghadirkan berbagai hidangan mulai dari makanan berat seperti sate-satean, soto, gudeg, bakso, hingga makanan ringan seperti klepon, onde-onde, risol, dan masih banyak lagi. Selain itu, juga terdapat berbagai minuman tradisional seperti es teh, es jeruk, es blewah, es buah, es teler, wedang ronde, dan wedang jahe yang sangat cocok untuk menghilangkan dahaga setelah seharian berpuasa.
Namun, pasar Ramadhan di Jogja juga dikenal sangat ramai dan padat, terutama menjelang waktu berbuka puasa. Kepadatan ini sering menjadi tantangan bagi para pengunjung yang ingin menikmati hidangan dan berbelanja dengan nyaman. Oleh karena itu, sebaiknya datang lebih awal atau menjaga kewaspadaan saat mengunjungi pasar ini.
PASAR RAMADHAN JOGJA
1. Pasar Ramadhan Jogokariyan
2. Pasar Ramadhan UGM
3. Pasar Ramadhan Kauman
4. Pasar Ramadhan Jalur Gaza Nitikan
5. Pasar Ramadhan Alun-Alun Jogja
Pasar Ramadhan yang paling diincar para Mahasiswa Jogja ialah Pasar Ramadhan UGM.
PASAR RAMADHAN UGM
Pasar Ramadhan UGM telah menjadi fenomena yang sangat dinantikan oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya setiap tahunnya. Pasar Ramadhan ini diadakan di kampus UGM dan biasanya berlangsung selama bulan Ramadhan penuh, mulai dari sore hingga menjelang buka puasa. Pasar Ramadhan UGM menarik perhatian banyak pengunjung dari berbagai kalangan, baik mahasiswa, dosen, karyawan UGM, maupun masyarakat umum.
Salah satu hal yang membuat Pasar Ramadhan UGM menjadi fenomena adalah keberagaman kuliner yang ditawarkan. Di pasar ini, pengunjung dapat menemukan berbagai jenis makanan dan minuman yang khas dari berbagai daerah di Indonesia, serta kuliner internasional. Mulai dari makanan berat seperti nasi goreng, sate, rendang, hingga makanan ringan seperti tahu isi, bakso, gorengan, dan kue-kue tradisional. Tak hanya itu, minuman seperti es buah, es cendol, teh tarik, dan aneka jus buah juga menjadi favorit di pasar ini. Keberagaman kuliner inilah yang membuat Pasar Ramadhan UGM menjadi tempat yang menarik untuk menjelajahi dan mencoba berbagai hidangan yang lezat.
Diketahui dari pertanyaan yang kami tanyakan bahwa penjual juga membayar pajak di Pasar Ramadhan UGM ini. Meskipun demikin pedagang tetap mendapatkan untung.
A : Jualan di sini ada pajak atau tidak, Bu?
P : Iya, Mbak, bayar.
A : Tapi pedangang tetap dapat untung nggih, Bu?
P : Alhamdulillah tetap dapat, Mbak.
A : Kalai boleh tau, biasanya untung minimal berapa, Bu?
P : 500 ribu sampai 1 juta per hari, Mbak.
Selain keberagaman kuliner, Pasar Ramadhan UGM juga menjadi tempat untuk merayakan tradisi Ramadhan yang kental dengan nuansa keagamaan. Pengunjung dapat merasakan suasana Ramadhan yang khusyuk dengan adanya masjid kecil yang didirikan di area pasar, di mana pengunjung dapat beribadah dan melakukan shalat tarawih bersama. Selain itu, di beberapa sudut pasar, terdapat panggung yang digunakan untuk menyelenggarakan acara keagamaan, seperti ceramah agama, pengajian, dan tadarus Al-Quran, yang menambah nilai religiusitas dalam suasana pasar.
Pasar Ramadhan UGM juga memiliki nilai sosial dan ekonomi yang signifikan. Pasar ini memberikan peluang bagi para pedagang lokal untuk memperoleh penghasilan tambahan selama bulan Ramadhan. Banyak pedagang yang menjajakan makanan dan minuman di pasar ini berasal dari komunitas sekitar UGM atau sekitar Yogyakarta. Dengan adanya pasar ini, para pedagang lokal dapat mempromosikan produk mereka, meningkatkan omzet penjualan, dan menggerakkan perekonomian lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H