Ginekomastia atau yang sering disebut "man boobs" adalah kondisi pembengkakan pada payudara anak laki-laki atau laki-laki dewasa yang menyebabkan ukuran payudara menjadi lebih besar dibandingkan ukuran payudara pada umumnya. Ginekomastia dapat terjadi pada salah satu atau kedua sisi payudara sekaligus.
Ginekomastia terjadi karena adanya pembengkakan jaringan payudara yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron.
Pembengkakan payudara pada laki-laki juga dapat disebabkan oleh penimbunan lemak tubuh, yang disebut sebagai "pseudogynecomastia".
Berdasarkan data WebMd (2022), sekitar 1 dari 2 remaja laki-laki dan 2 dari 3 laki-laki berusia >50 tahun di seluruh dunia mengalami ginekomastia dengan tingkatan yang bervariasi.
HORMON TESTOSTERONÂ
Hormon yang mengarahkan pertumbuhan seksual pada laki-laki dan berperan dalam pertumbuhan massa otot dan rambut tubuh.
HORMON ESTROGENÂ
Hormon yang mengarahkan pertumbuhan seksual pada perempuan dan berperan dalam pertumbuhan jaringan payudara.
Pada dasarnya, setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan memproduksi hormon testosteron dan estrogen secara seimbang. Laki-laki akan lebih dominan memproduksi hormon testosteron, sementara perempuan lebih dominan memproduksi hormon estrogen.
Hormon testosteron yang dominan pada laki-laki akan membatasi hormon estrogen dalam pertumbuhan jaringan payudara. Itulah mengapa pertumbuhan payudara pada laki-laki tidak se-massif pertumbuhan payudara pada perempuan.
Namun, apabila seorang laki-laki memproduksi lebih sedikit testosteron, akan terjadi ketidakseimbangan pada kedua hormon tersebut sehingga terjadi pertumbuhan payudara yang tidak terkendali dan menyebabkan ginekomastia.
GEJALA GINEKOMASTIA
* Payudara berukuran lebih besar (baik pada satu sisi atau keduanya)
* Nyeri pada payudara
* Terdapat benjolan jaringan lemak di bawah atau di sekitar puting susu
* Puting lebih sensitif saat bergesekan dengan pakaian
* Payudara menjadi lebih lunak/kenyal
PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO GINEKOMASTIA
Ketidakseimbangan hormon yang memicu ginekomastia dapat disebabkan berbagai faktor, seperti:
1. Fase pubertas, karena perubahan hormon yang drastis umum terjadi pada fase pubertas
2. Penuaan, pada usia tua, laki-laki cenderung memproduksi hormon testosteron lebih sedikit
3. Cedera atau penyakit yang memengaruhi kondisi testis, yang mengakibatkan terhambatnya produksi testosteron
4. Obesitas, karena kondisi tersebut memicu peningkatan produksi hormon estrogen
5. Masalah kesehatan pada tiroid, karena berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan seksual
BAHAYA
Pada dasarnya, ginekomastia bukanlah masalah kesehatan yang serius karena ginekomastia dapat hilang dengan sendirinya. Namun, gejala yang dialami oleh laki-laki dengan ginekomastia juga menimbulkan ketidaknyamanan sehingga tidak dapat diabaikan.
Laki-laki dengan ginekomastia akan merasakan nyeri di payudara dan mungkin akan merasa malu dengan ukuran payudara yang lebih besar.
Meskipun ginekomastia secara umum tidak berbahaya, pemeriksaan payudara ke dokter tetap perlu dilakukan apabila terdapat kondisi
1. Payudara membengkak
2. Payudara terasa nyeri dan lunak, terutama saat ditekan
3. Keluar cairan dari puting salah satu atau kedua payudara
DIAGNOSIS GINEKOMASTIA
Diagnosis ginekomastia oleh dokter dilakukan melalui beberapa tahap.
Tahap 1: Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat kondisi fisik payudara serta ada atau tidaknya benjolan keras, cairan mengalir atau masalah kulit di sekitar payudara yang dapat menjadi tanda kanker.
Tahap 2: Pemeriksaan lanjutan untuk memastikan ginekomastia dapat dilakukan melalui: Pemeriksaan darah, untuk memeriksa kadar hormon dalam darah, serta memeriksa fungsi tiroid, ginjal, dan hati
Tahap 3: Pemeriksaan mamografi, MRI, biopsi atau CT Scan untuk mendeteksi pertumbuhan jaringan payudara.
GINEKOMASTIA SEBAGAI TANDA KANKER PAYUDARA PADA LAKI-LAKI
Ginekomastia dan kanker payudara merupakan dua kondisi yang berbeda, dan umumnya ginekomastia tidak menjadi tanda kanker payudara pada laki-laki.
Hal ini disebabkan adanya perbedaan pada karakteristik keduanya. Ginekomastia dapat menimbulkan benjolan pada payudara dengan bentuk yang rata, kenyal dan halus. Sementara benjolan pada kanker payudara cenderung berbentuk tidak beraturan dan keras.
PENCEGAHAN GINEKOMASTIA
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya ginekomastia, yaitu:
1. Hindari konsumsi alkohol
2. Hindari penggunaan obat-obatan tanpa ada petunjuk khusus dari dokter, karena dikha- watirkan akan memberikan efek terhadap keseimbangan hormon
3. Menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga berat badan ideal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H