Mohon tunggu...
Aisah AnandaPutri
Aisah AnandaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orangtua Hebat, Pendidikan Kuat

30 Juli 2021   08:36 Diperbarui: 30 Juli 2021   09:25 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak orang yang dikemudian hari memimpikan dirinya menjadi orang tua yang hebat bagi anak-anaknya. Ada harapan serta tanggung jawab besar yang akan dipikul oleh mereka yang disebut sebagai ayah dan ibu. Menjadi orang tua tentu saja menjadi suatu pengalaman berharga, namun bukanlah pekerjaan yang mudah. Orang tua tidak bisa berhenti meninggalkan perannya walaupun ia merasa sudah lelah. Para ayah dan ibu diharuskan menjalani proses pembelajaran seumur hidup mereka.

Untuk menjadi orang tua yang hebat, diperlukan sebuah pemahaman untuk mengetahui bagaimana anak merasa disayangi, dikasihi, serta mengajarkan perbedaan antara yang benar dan salah. Pada akhirnya hal terpenting adalah menciptakan lingkungan sosialisasi awal yang kuat agar mereka dapat beradaptasi dengan baik diluar rumah. Dimasa modern ini, tantangan menjadi orang tua akan semakin sulit. Mudahnya akses informasi bisa berakibat buruk jika tidak disikapi dengan bijak dan benar. Banyak dari mereka yang melepas tanggung jawab dalam memberikan pendidikan serta pemahaman yang benar karena ketidaksanggupan mereka dalam beradaptasi dengan dunia modern.

Pusat pendidikan pertama dan paling strategis  yang akan dijalankan oleh serorang anak, berasal dari dalam rumah mereka. Pendidikan dilingkungan keluarga memberi peran dalam mengatur kecerdasan, kepribadian serta pola pikir anak agar mereka siap dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Pandangan orang tua terhadap pendidikan juga akan mempengaruhi bagaimana seorang anak akan menyikapi sebuah pembelajaran. Bukanlah hal sepele dalam memperhatikan pendidikan anak karena pendidikan menjadi modal utama yang harus dimiliki. Menjadi hal yang mendesak  bagi orang tua untuk bertanggung jawab secara penuh  dalam memberikan pendidikan awal  bagi anaknya. Pendidikan sejatinya adalah proses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak akan pernah terhenti hingga nyawa meninggalkan badan. Hal inilah yang harus ditegsakan oleh setiap oang tua kepada anaknya, agar mereka tidak akan pernah berhenti untuk belajar.

Proses pendidikan di dalam rumah bisa dilalukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan usia anak. Proses pendidikan bisa pula dilakukan dengan menyenangkan atau bahkan jika diperlukan disertai dengan adanya punishment bagi anak yang melakukan hal-hal diluar kebenaran. Pendidikan pertama yang bisa diajarkan oleh orang tua ialah mencontohkan teladan baik yang akan diikuti oleh anak. Keteladanan orang tua akan menjadi pengukur perilaku anak dimasa yang akan mendatang. Hal ini pula akan menstimulus anak untuk bisa memperhatikan serta mempraktikan hal yang menurut mereka baik dan benar untuk dilakukan. Selanjutnya, pendidikan juga dapat diberikan dengan mengajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi yang efektif dengan orang tuanya. Hal ini akan mengaktifkan nilai critical thinking agar anak mampu berpikir secara rasional, serta berani menyuarakan pendapatnya.

Selain itu, para orang tua bisa memberikan pendidikan dengan memberi kesempatan kepada anaknya untuk bisa menyelesaikan masalahnya. Mengantisipasi dampak buruk yang akan ditimbulkan dari sebuah ketergantungan, para orang tua diharapkan mampu memberi contoh sikap yang tenang dan tepat dalam menyelesaikan masalah. Berikan pembelajaran kepada anak untuk bisa menyelesaikan masalah dengan efektif, cepat, dan tepat agar mereka bisa bertahan disetiap kondisi. Pendidikan ini menjadikan  mereka tidak mudah menyerah dalam menyikapi sebuah keadaan yang sulit serta bertanggung jawab dengan semua keputusan yang diambil.

Proses pendidikan selanjutnya, para ayah dan ibu dapat memberi pembelajaran kepada anaknya agar memiliki rasa tenggang rasa. Memliki rasa toleransi, serta menghargai perbedaan yang ada akan mengaktifkan nilai caring thingking  untuk anak. Ketika anak memasuki usia sekolah, bukan berarti tugas orang tua dalam memberikan pendidikan telah usia. Ada tanggung jawab baru yang akan diemban yaitu kolaborasi serta komunikasi yang baik antara orang tua dengan guru. Orang tua yang terlibat aktif dalam pendidikan petama anaknya di sekolah dasar akan berdampak langsung seumur hidup sang anak. Jadi, bukan hanya peran guru, lingkungan, dan pihak sekolah yang akan membawa dampak bagi prestasi anak. Namun peran orang tua lah yang akan berdampak bagi kelangsungan pendidikan dan prestasi anaknya.

Oleh karena itu, penting diketahui oleh para orang tua agar memberikan perhatian khusus dalam pendidikan anaknya. Para orang tua diharapkan tidak melewatkan kesempatan untuk memberikan sarana serta prasarana yang menunjang keberlangsungan pendidikan anaknya. Dengan memberikan dukungan dalam proses pembelajaran, orang tua akan mengantarkan anaknya menuju kesuksesan yang gemilang. Karena sejatinya, pendidikan menjadi aset penting dalam proses pengembangan sumber daya manusia untuk bisa bertahan dimasa yang akan mendatang dan mendapatkan hidup yang layak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun