genting-genting merunduk
tembok dan tiang bergentayangan
insan lari berluntang-luntang
namun, bumi terus setia bergetar
dua puluh dua dua angka nestapa
raungan ibu kehilangan anak
tangisan anak meratap pilu nasibnya
saat itulah Cianjur merintih
tali kasih kepedulian
ringankan beban kesengsaraan
tak ringankan gemburan rasa khawatir
hanya doa yang jadi perisai
dua puluh dua tiga angka penuh asa
ikhlaskan jejak peristiwa
sulamkan rasa persaudaraanÂ
kita bisa pulih bersama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H