Mohon tunggu...
Aisyah Rysa
Aisyah Rysa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lakukan Ini Bila Mengalami "Mommy Shaming"

21 Agustus 2018   07:01 Diperbarui: 21 Agustus 2018   07:39 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mommy shaming? Sudah pernah mendengar?

Istilah mom shamming berarti merendahkan seorang ibu karena pilihan pengasuhannya berbeda dari pilihan-pilihan pengkritik.

Semua ibu, rentan untuk terkena ini.

Apalagi ibu baru yang sebelumnya tidak pernah belajar pengasuhaan anak. Perlu nyiapin mental dengan serangan ini.

Ibu bekerja di kantor mengeluh pada ibu mertua karena anaknya susah BAB dan kebetulan minum susu formula sejak ASI tidak keluar. Si ibu mertua lalu sontak berkata "Makanya pakai ASI, nggak akan sembelit anakmu."

Si ibu menciut, bukan solusi yang didapat, malah omelan.

Ibu yang punya 3 anak dengan jarak kelahiran dekat. Ketiga putranya tantrum barengan. Si Bapak kadung berangkat. Tetangga sebelah lewat dan berkata "Berisik banget, makanya pakai KB biar anak terurus dengan baik."

Si ibu merasa bersalah, semakin merasa kecil dan tak berguna. bPelaku mommy shaming ini sering melukai perasaan.

Tapi yang pasti Live must go on ya bu. Hidup harus berlanjut dan kita perlu perisai untuk menghadapi serangan negara api...eh serangan mommy shaming. Tapi tenang, ada tips yang bisa dicobaa bu...

Menghargai Diri Sendiri

Setiap ibu sangat berharga, jadi jangan terlalu seiih kalau ada yang bilang kita ibu  yang tidak berguna, ibu yang nggak bisa ngerawat anak, ibu yang nggak bisa mendidik anak.

Percayalah bahwa di mata anak-anak, kitalah yang paling spesial, tiap hari dicariin, ditanya lagi di mana kok nggak pulang-pulang Anak-anak suka ibu bahagia. Jadi jaga mood untuk tetap dalam zona bahagia. Semua jadi mudah bila hati sedang senang.

Tanggapi dengan Positif

Semua jadi mudah kan ya kalo lagi senang. Tanggapan positif ini salah  satu yang bikin hati tetap senang.

Anggap saja ucapan pelaku  mommy shaming ini adalah ungkapan cinta dan perhatiannya pada kita, hanya saja menggunakan pilihan kata yang tidak tepat. Respon yang bisa kita beri, senyumin saja atau balik nanya sebaiknya bagaimana?

Perdalam Ilmu tentang Peran Ibu

Sekolah, kursus yang kita ikuti, jarang sekali mendalami bidang peran sebagai ibu. Oleh karena itu, kita perlu banyak belajar tentang keterampilan yang diperlukan seorang ibu dalam menjalankan tugasnya.

Pengasuhan anak, komunikasi efektif, merawat rumah, menyediakan gizi yang baik,manajemen waktu dan ilmu lain yang kita merasa lemah, jangan segan untuk mencari ilmunya. Dengan ilmu, semua jadi mudah.

Berdoa

Berdoa yang banyak ketika rasa sakit datang akibat mommy shaming. Mungkin saja Alloh mengkategorikan mommy shaming tadi sebagai kedzoliman. Doa yang dipanjatkan akan langsung dikabulkan Alloh.

Doa yang baik-baik ya bu. Contohnya

  1. Semoga anak-anak dan keluarga yang lain selalu sehat.
  2. Semoga anak-anak ini menjadi anak yang sholih dan sholihah.
  3. Semoga anak-anak bisa segera punya Ensiklopedi  Bocah Muslim ..eh
  4.  Semoga yang bilang Aamiin juga bisa beli buku ini.

Doa sudah, lanjut  closing.

Pernah dengar ibu adalah jantung keluarga?

Bahagianya adalah awal dari kebahagiaan keluarga.

Tumpahkan energi kita dalam hal-hal positif, bukan sebaliknya.

Hadapi semua dengan pikiran dan sikap positif.

Dan engkau akan melihat semua menjadi lebih indah

Aisyah Rysa

Ibu yang terus memantaskan diri

#AGoodwriterisAGoodReader

#BookAdvisorLive

#MomShaming

#MommyShaming

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun