Tanah Ultisol merupakan salah satu ordo tanah dengan karakteristik mempunyai horizon argilik atau kandik dengan kejenuhan basa <35%. Tanah Ultisol banyak digunakan pada wilayah dengan curah hujan yang tinggi dan pelapukan intensif, basa-basa yang ada didalamnya banyak mengalami pencucian dan terjadi iluviasi liat di lapisan bawah.
 Di Indonesia Ultisol banyak ditemukan di daerah dengan bahan induk batuan tua, topografi berombak sampai berbukit, bersifat masam, dan merupakan bagian terluas dari lahan kering yang belum dimanfaatkan untuk pertanian.Â
Dalam budidaya tanaman jagung, perlunya pengelolaan tanah yang baik dan sangat penting utuk memaksimalkan hasil. Salah satu cara meningkatkan kualitas Ultisol adalah dengan cara untuk meningkatkan kualitas tanah Ultisol adalah dengan penggunaan dolomit dan pupuk kendang sapi.
Dolomit adalah mineral yang terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) dan magnesium karbonat (MgCO3) dalam proporsi yang bervariasi.Â
Secara geologis, dolomit merupakan batuan sedimen yang terbentuk melalui proses diagnesis, di mana kalsium karbonat dalam batuan kapur mengalami penggantian ion kalsium dengan ion magnesium. Proses ini menghasilkan mineral dolomit yang memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda dibandingkan dengan kapur biasa. Sementara pupuk kendang sapi kaya akan unsur hara, termasuk nitrogen, fosfor, dan kalium.
Dolomit dan pupuk kendang digunakan secara bersamaan, mereka dapat saling mendukung dalam memperbaiki sifat kimia Ultisol. Selain itu, interaksi antara keduanya dapat memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan jika digunakan secara terpisah. Berikut beberapa manfaatnya:
1.Peningkatan pH dan Nutrisi
Dengan dolomit yang meningkatkan pH dan ketersediaan nutrisi, pupuk kandang sapi dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman secara lebih efisien. Hal ini mengurangi kemungkinan terjadinya defisiensi nutrisi pada tanaman jagung.
2.Stabilitas dan Keseimbangan Nutrisi
Kombinasi ini menciptakan lingkungan yang lebih seimbang dalam hal ketersediaan nutrisi. Pupuk kandang sapi yang kaya nitrogen dapat meningkatkan aktivitas mikroba, yang pada pasangannya membantu mobilisasi kalsium dan magnesium dari dolomit ke dalam bentuk yang dapat diserap oleh tanaman.
3.Perbaikan Stuktur Tanah
Kedua bahan ini bersama-sama meningkatkan struktur tanah, yang berkontribusi pada perbaikan aerasi dan retensi air, sangat penting untuk pertumbuhan jagung.
 Pengaruh pemberian dolomit dan pupuk kandang sapi pada budidaya tanaman jagung (Zea mays), pemberian keduanya tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays). Dan berikut beberapa peran atau pengaruh pemberian dolomit dan pupuk kandang sapi pada jenis tanah ultisol dalam melakukan budidaya tanaman jagung (Zea mays):
1.Peningkatan Tinggi Tanaman
Tanaman jagung yang di tanam di tanah yang diberi dolomit dan pupuk kandang menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa di berikan pemberian dolomit dan pupuk kandang sapi.
2.Peningkatan Produksi Hasil
Ketersediaan nutrisi yang lebih baik berkontribusi pada peningkatan jumlah tongkol dan berat biji jagung.
3.Ketahanan Terhadap Penyakit
Tanaman yang sehat lebih tahan terhadap serangan penyakit, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas tanaman.
 Penggunaan dolomit dan pupuk kandang sapi dalam budidaya tanaman jagung (Zea mays) pada Ultisol memberikan dampak positif yang signifikan terhadap sifat kimia tanah dan pertumbuhan tanaman.Â
Dengan meningkatkan pH dan nutrisi, stabilitas dan keseimbangan nutrisi, dan perbaikan struktur tanah, pencampuran keduanya ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga mendukung keberlanjutan pertanian. Oleh karna itu, pemberian dolomit dan pupuk kandang sapi ini sangat dianjurkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman jagung di lahan Ultisol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H