Mohon tunggu...
Ai Rosita
Ai Rosita Mohon Tunggu... Relawan - Menjadi seseorang yang memiliki arti dan berguna untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitar

Orang yang merasa kesepian dan tidak memiliki arti, mencoba menyelami sedikit arti dalam dirinya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melindungi Anak, Melindungi Negara

15 Juli 2024   09:18 Diperbarui: 15 Juli 2024   09:22 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tubuh mungil itu menggigil

Ketakutan tak dapat disembunyikan

Kepolosannya hilang, masa kecilnya hancur

Rasa sakit akibat kekerasan, pelecehan dan pemerkosaan

Diperjual belikan

Untuk keuntungan segelintir orang

Dia.... Dia tidak berani bicara

Dia dibungkam, dia diancam

Teriakan penuh ketakutan

Tangisan dan rintihannya tak didengarkan

Perjalanana menuju pemulihan sulit ditemukan

Harapannya sirna

Menyisakan bekas luka yang tak kunjung reda

Rasa sakit yang diderita akan terus terbawa

Trauma yang menghantui begitu nyata

Bukan satu atau dua kali terjadi

Ratusan mungkin jutaan anak telah menjadi korban

Generasi penerus bangsa dirusak

Oleh manusia tak berakhlak

Kita tidak bisa tinggal diam

Uluran tangan kita dibutuhkan

Membuka bungkaman agar lantang berbicara

Suara mereka harus didengarkan

Penderitaan mereka harus disampaikan

Melindungi dan memberikan keadilan untuk mereka

Memulihkan untuk mengembalikan keceriaan mereka

Jalan panjang masih harus terbuka lebar

Meyakinkan bahwa kita ada untuk mereka

Memastikan terpenuhinya hak-hak mereka

Karena mereka memiliki hak yang sama

Negara harus ada

Karena melindungi anak sama dengan melindungi negara

Jakarta, 8 Juli 2024

Ai Rosita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun