Mohon tunggu...
Airoh Renaldi
Airoh Renaldi Mohon Tunggu... Politisi - Manusia Biasa

WNI Pagaralam, Sumatera Selatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Depresi Penyakit Paling Berbahaya

7 Maret 2020   21:08 Diperbarui: 7 Maret 2020   21:06 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dizaman yang sudah modern ini banyak orang berlomba-lomba dalam mencapai sebuah kesuksesan agar kelak ia dapat bahagia, baik itu berkerja ditempat yang bagus, memiliki gaji yang tinggi, memiliki banyak uang, memiliki jabatan yang bagus dan memiliki kedudukan dimasyarakat. 

Demi mencapai tujuannya banyak orang berusaha sekeras mungkin agar tujuannya itu tercapai, sehingga hal tersebut akan membuat pola pikir sukses itu harus sesuai dengan apa yang sudah menjadi tujuan. 

Tapi bagaimana mana kalau ia gagal? Ketika apa yang diinginkan tidak sesuai dengan kenyataan hal ini membuat banyak orang menjadi depresi, sehingga larut dalam kesedihan yang terus menerus. Terkadang depresi juga dapat muncul karena bullying, seseorang yang dibully terus menerus biasanya akan mengalami depresi. 

Depresi dapat membuat seseorang menjadi susah untuk berpikir jernih dan yang paling bahayanya lagi dapat membuat seseorang mengakhiri hidupnya. 

Depresi tidak sama seperti luka yang perih, mengering lalu rasa perih itu akan hilang. Lalu muncul pertanyaan gimana cara menghilangkan depresi yang berlebihan? Depresi akan semakin bertambah ketika seseorang terlalu sering dipikirkan. 

Sebelum membuat sebuah tujuan kita seharusnya memiliki rencana cadangan yang dapat dilakukan saat tujuan awal tidak sesuai keinginan. Sebagai contoh ketika kita memiliki tujuan menjadi seorang dokter namun gagal, kita tidak perlu depresi karena sudah memiliki rencana cadangan misalnya menjadi pengusaha. Yang mana ketika kamu menjadi pengusaha maka kamu dapat membangun rumah sakit sendiri. 

Bisa juga dengan melakukan banyak aktivitas agar tidak terlalu larut dalam depresi yang sedang dihadapi, misal dengan membaca buku, nongkrong sama teman. Ketika sedang depresi jangan menyendiri karena semakin sering menyendiri akan semakin larut dalam depresi. 

Yang dapat menghilangkan depresi itu sebenarnya adalah diri sendiri karena seorang psikolog hanya bisa memberikan saran dan masukan, selebihnya diri sendirilah yang dapat melakukan perubahan. 

Seorang dosen pernah berkata kepada saya "masalah itu muncul karena prasangka buruk, maka banyak banyaklah berprasangkah baik agar masalah itu dapat berkurang" Ketika apa yang menjadi tujuan mu tidak sesuai rencana jangan larut dalam kesedihan karena tuhan tahu apa yang kamu inginkan belum tentu itu yang kamu butuhkan, semangat menjalani hidup kawan.

(airoh renaldi, jatinangor. 2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun