Selain mendapat informasi mengenai pentingnya peranan SKK Migas, di acara ini para Kompasianer juga berkesempatan meraih sejumlah hadiah dengan menjawab beberapa kuis yang diadakan panitia.Â
Salah satu hadiah yang menarik adalah kemeja untuk lima Kompasianer yang pertama datang di lokasi acara. Dan sayangnya, saya datang di urutan ketujuh, jadi gagl maendapat hadiah kemeja jeans yang keren.
Selain itu, ada juga lomba live tweet selama acara berlangsung dan kuis lainnya, yang pastinya dengan hadiah yang menarik.
Tapi, selain lomba dengan hadiah yang seru dan enarik tersebut, berkunjung ke ruang Emergency Responce Center menjadi pengalaman paling seru bagi Kompasianer dalam acara ini.
Di ruangan ini, Kompasianer diberi penjelasan mengenai cara kerja tim ERC dalam mengatasi krisis yang terjadi di hulu migas seperti bencana alam dan huru-hara yang bisa menghentikan produksi. monitoring produksi dan lifting minyak dan gaa bumi Indonesia.
"Ruangan ERC mempunyai kemampuan untuk pengelolaan kondisi darurat dan kritis saat produksi. Selain itu untuk melakukan teleconference dan memonitor status produksi mibyak san gas humi indonesia," kata Royke Julius, kepala Sub Dinas Fasilitasi Pengelolaan Perlindungan Lingkungan dan Keselamatan Kerja Eksplorasi.
"Selain untuk teknis, di ERC juga untuk melakukan reaksi cepat tapi dalam koridor hukum," tambahnya.
Royke menegaskan, ERC dalam melakukan tugas tidak dipidana. "Kami tidak dipidana jika ingin memadamkan api atau ada gaa meledak," tandasnya.
Informasi mengenai ERC membuat pengetahuan Kompasianr menjadi lengkap mengenai peran SKK Migas. Di mana semuanya untuk kebaikan rakyat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H