Yansen seperti menegaskan, yang tahu kebutuhan masyarakat pedesaan ada di desa itu sendiri, bukan yang ada di pusat.
Satu hal upaya Yansen dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara kontekstual adalah melalui konsep “Gerakan Desa Membangun” atau lebih populer disebut GERDEMA.
Di buku ini, Yansen bercerita bagaimana awal mula dirinya menggagas dan mencanangkan GERDEMA pada 2012 lalu, hingga akhirnya melalui GERDEMA lah beberapa nilai positif bisa berdampak langsung terhadap hasil pembangunan di Kabupaten Malinau yang dipimpinnya.
Hal tersebut bisa dilihat melalui perbandingan kondisi masyarakat dan desa sebelum dan sesudah Pelaksanaan Model GERDEMA Tahun 2012. Dan salah satu yang paling menonjol adalah Alokasi dana yang langsung dikelola desa, yang berubah dari Rp200–500 juta/desa /tahun menjadi Rp1,2 Miliar–1,3 Miliar/desa/tahun. (Tabel Hal 165).
Masih banyak hal-hal positif dari GERDEMA yang berhasil dibuktikan Yansen melalui buku ini. Secara umum Yansen menggambarkan, GARDEMA adalah konsep pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Malinau yang bertumpu pada kekuatan rakyat.
Meski terlihat sangat berani dan melawan arus, bukan berarti Yansen tidak mengapresiasi kinerja pemerintah hal konsep pembangunan. Di halaman 10, Yansen menulis kalau peran pemerintah, pusat maupun daerah, masih sangat dibutuhkan.
Menurut Yansen, pemerintah pusat maupun daerah sangat dibutuhkan untuk mengarahkan agar tujuan dan sasaran pembangunan sesuai dengan partisipasi masyarakat.
Kesimpulan, buku 'Revolusi dari Desa' bisa menjadi menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk mandiri, berinisiatif, berkreasi dan berinovasi untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Contoh nyatanya adalah melalui GERDEMA, di mana Kabupaten Malinau bisa menunjukkan menjadi salah satu perintis dalam melakukan transformasi dan akselerasi pembangunan desa.
------
Buku : Revolusi Dari Desa (Saatnya dalam Pembangunan Percaya Sepenuhnya kepada Rakyat)
Penulis : Dr. Yansen TP, MSi