Mohon tunggu...
Panji Arimurti
Panji Arimurti Mohon Tunggu... Lainnya - Britpop's lover

Britpop's lover

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ketika Yansen 'Menohok' Pemerintah Pusat

25 November 2014   21:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:52 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anda tidak bisa berharap hasil yang berbeda, jika cara yang Anda lakukan itu-itu juga."

Demikian kata Bupati Malinau, Kalimantan Utara, Dr. Drs. Yansen Tipa Padam, M.Si dalam bukunya 'Revolusi dari Desa'

Membaca buku setebal 180 halaman ini terlihat sekali bahwa Yansen ingin menegaskan, untuk merubah sesuatu hal menjadi baik yang sudah berpuluh-puluh tahun telah mengakar, haruslah dilakukan yang berbeda, hal berani, dan juga hal yang melawan arus.

Kata 'Revolusi' dalam buku ini, Yansen seolah-olah ingin 'menegur' pemerintah pusat bahwa ada yang salah dalam hal Konsep Pembangunan, terutama pembangunan desa.  Bupati yang mulai memimpin Malinau pada tahun 2011 tersebut mengungkapkan, sejak kemerdekaan sampai saat ini pemerintah hanya sukses menjalankan dan menghidupkan birokrasi pemerintahan saja. Strategi yang dijalankan berkali-kali diganti, namun sebenarnya sama saja.

Yansen mengibaratkan, kebijakan dan strategi adalah sebuah barang dagangan yang hanya berganti kemasan.

Tulisan Yansen yang sangat menohok ini bisa dinilai cukup berani. Bukan hanya karena 'menegur' dan mengkritik pemerintah pusat, tapi juga karena ditulis oleh seorang Bupati dari sebuah kabupaten di Kalimantan Utara ini.

Salah satu kritikannya ada di halaman 33. Di situ Yansen menulis, "Berbagai model kebijakan yang sudah dijalankan, tidak bergerak secara sistematis pada pemecahan masalah riil di masyarakat. Sebagian besar hanya kebijakan temporer dan insidental."

Kritikan yang berani, tajam, dan tanpa basa-basi dari seorang Bupati.

Bukan hanya mengkritik, di buku ini, Yansen juga membuktikan kritikannya lewat sebuah langkah nyata yang bisa disebut “revolusioner.” Sebuah konsep baru yang berbeda dibanding sebelumnya, telah dilakukan oleh Yansen dalam melaksanakan pembangunan.

Kata Yansen, daya dan energi serta semangat harus disatukan untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan rakyat. (Halaman 9).

Bukan tanpa dasar Yansen berani menuangkan ide-ide revolusionernya dalam buku ini. Pengalaman nyatanya yang telah berkecimpung di dunia pemerintahan mulai dari menjadi camat sampai menjadi sekretaris daerah dan saat ini memimpin Kabupaten Malinau, membuat Yansen tau apa yang dibutuhkan oleh desa dan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun