Munculnya fintech dilatarbelakangi oleh permasalahan sosial yang tidak dapat diatasi industri keuangan seperti pembatasan industri perbankan di suatu wilayah, serta peraturan yang terlalu ketat.Â
Maka dari itu kehadiran fintech memungkinkan masyarakat yang berada di wilayah jauh dari kota dapat mengakses layanan keuangan berbasis digital. Berikut beberapa fintech yang tersebar di Indonesia antara lain :
1. P2P Lending
2. Digital Payment System
3. Blockchain/Crypto
4. Personal Finance
5. Insurtech
6. Crowdfunding
7. Market Comparison
8. POS Services
Salah satu jenis fintech yang sedang populer dan sering kita gunakan adalah digital payment system atau dikenal dengan sebutan e-wallet. Fintech payment merupakan sistem pembayaran yang menggunakan teknologi keuangan untuk memungkinkan transaksi secara lebih efisien dan aman.Â
Dengan adanya fintech tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada pengguna, karena proses pembayaran dapat dilakukan secara sederhana tanpa perlu bertatap muka langsung. Menurut hasil survei dari Insight Asia, sebesar 71% masyarakat menggunakan dompet digital untuk berbagai macam transaksi keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa dompet digital menjadi metode pembayaran paling disukai dibandingkan metode pembayaran lainnya.
Apa saja e-wallet yang marak digunakan di Indonesia?
1. Gopay
Gopay merupakan layanan dompet digital yang populer di Indonesia dan termasuk anak perusahaan dari Gojek. Gopay memungkinkan pengguna melakukan pembayaran online, transfer uang, dan transaksi lainnya melalui aplikasi. Keunggulan Gopay adalah terintegrasinya layanan dengan sistem Gojek seperti Goride, Gofood dan lain lain. Selain Gopay dapat digunakan untuk mempermudah transaksi, juga terdapat fitur penyimpanan uang elektronik (e-money).
2. Dana
Dana termasuk platform keuangan digital yang mempermudah transaksi keuangan dengan cepat, dan dapat digunakan untuk pembayaran berbagai transaksi online. Kelebihan yang dimiliki platform ini yaitu dapat terhubung dengan rekening bank. Pendirian Dana diprakarsai oleh PT Espay Debit Indonesia Koe sekaligus  merupakan perusahaan yang fokus pada pembayaran digital di Indonesia. Dana sudah mempunyai lisensi dari Bank Indonesia sebagai penyedia jasa pembayaran berbagai layanan.
3. Ovo
Ovo adalah platform pembayaran digital yang berkembang pesat di Indonesia, dan didirikan pada tahun 2017 oleh PT Lippo Group. E-wallet ini memberikan solusi bagi pengguna untuk melakukan pembayaran yang nyaman, inovatif, serta menjadi salah satu paltform terkemuka di industri fintech Indonesia. Ovo dikenal juga dengan program loyalitasnya yang memberikan cashback serta penawaran spesial kepada pengguna setianya.Â
4. Shopeepay
Shopeepay didirikan oleh Shopee yang merupakan paltform e-commerce dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Shopeepay merupakan bagian integral dari ekosistem Shopee yang menyediakan solusi pembayaran digital, serta dapat menyederhanakan transaksi saat berbelanja online. Dengan dilengkapi fitur yang canggih, e-wallet ini juga memberikan diskon khusus bagi penggunanya, serta keamanan dan kenyamanan menjadi prioritas utama dari pihak Shopeepay.
5. LinkAja
LinkAja merupakan platform keuangan digital yang menawarkan berbagai layanan mulai dari pembayaran tagihan, pengisian saldo, bahkan sampai transfer uang. LinkAja didirikan oleh PT Fintek Karya yang merupakan gabungan dari sejumlah perusahaan besar di Indonesia yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Pertamina dan Telkomsel. Inisiatif ini merupakan kolaborasi strategis antara penyedia layanan telekomunikasi dan sektor perbankan untuk menciptakan solusi keuangan digital dan inovatif bagi masyarakat. Selain itu, pendirian LinkAja merupakan langkah penting dalam menyediakan layanan keuangan modern, serta memfasilitasi aktivitas keuangan secara efisien di era digital.
Pada Agustus 2023 menurut laporan dari Bank Indonesia, jumlah transaksi keuangan digital berkisar Rp. 5.098,6 triliun dan peningkatannya sebesar 11,9% dari tahun sebelumnya. Munculnya keuangan digital telah menjadi tren penting dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini terjadi karena masyarakat semakin banyak menggunakan teknologi untuk memudahkan transaksi keuangan, serta menciptakan potensi pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
Kemudian dampak apa saja yang ditimbulkan oleh adanya perkembangan keuangan digital pada sektor ekonomi?
1. Aksebilitas Keuangan
Dampak keuangan digital dapat meningkatkan aksebilitas layanan keuangan kepada masyarakat yang awalnya masih menggunakan sistem tradisional.
2. Efisiensi Transaksi
Pemanfaatan teknologi digunakan untuk mempercepat proses transaksi dan mengurangi biaya operasional.
3. Inklusi Keuangan
Perkembangan keuangan digital dapat mendorong inklusi keuangan dengan memberikan akses kepada individu maupun dunia usaha yang semula belum mempunyai akses terhadap sistem keuangan formal.
4. Meningkatkan produktivitas bisnis
Produktivitas bisnis dapat meningkat dengan menerapkan solusi keuangan digital untuk pengelolaan keuangan, pembayaran, maupun analisis data.
5. Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan ini dapat ikut berkontribusi dalam mendorong kegiatan usaha dan investasi pada berbagai sektor.
6. Pembangunan Infrastruktur Keuangan
Seiring berjalannya waktu, keuangan digital dapat mendorong pengembangan infrastruktur keuangan yang lebih modern dan efisien.
Mengingat pesatnya perkembangan dunia keuangan digital, perubahan ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap seluruh sektor perekonomian. Pengenalan teknologi keuangan dapat mempercepat akses terhadap layanan dan mengurangi biaya operasional. Namun, penting untuk diingat bahwa tantangan seperti keamanan dan ketidaksetaraan akses masih perlu diatasi.Â
Kolaborasi juga perlu dilakukan antara regulator, dunia usaha, dan konsumen, karena hal tersebut dapat  menjadi kunci dalam membangun ekosistem keuangan digital yang berkelanjutan, serta memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H