Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengangguran Meningkat, Penipuan Lowongan Kerja Kian Marak

14 September 2024   21:21 Diperbarui: 14 September 2024   21:33 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi proses rekrutmen kerja I sumber: pexels.com/Sora Shimazaki

Pelaku berpura-pura sebagai penyalur tenaga kerja, meminta data pelamar kerja sebagai syarat lamaran untuk diserahkan pada perusahaan penerima kerja. Juga meminta selfie wajah, menggunakan smartphone milik pelamar kerja menginstal aplikasi pinjaman online. Kemudian, mengajukan pinjaman atas nama korban tanpa sepengetahuan mereka.

Awalnya saya tidak menyangka, satu orang bisa menipu lebih dari 20 orang. Namun, saya memahami, kondisi seseorang yang tidak fokus atau kalut karena menganggur terlalu lama, bisa mengakibatkan penipu melancarkan aksinya dengan mulus.

Sekarang, bagaimana kita memastikan ini asli, atau penipuan lowongan kerja saja? Catat baik-baik!

Pertama, waspada pada lowongan kerja yang tidak jelas kontak dan alamat kantornya. Kedua, jika kamu disuruh membayar sejumlah uang saat rekrutmen, maka jelas itu penipuan. Perusahaan tidak pernah memungut biaya apapun pada saat proses perekrutan kerja.

Ketiga, tidak ada perusahaan yang meminta kalian untuk berselfie menggunakan KTP sebagai syarat perekrutan kerja. Jangan pernah mau membuat video yang melampirkan wajah kalian, atau foto selfie. Bisa jadi digunakan untuk tindak kejahatan.

Keempat, pastikan kamu sudah memeriksa detail perusahaan yang dilamar, dan rata-rata gaji yang ditawarkan. Perusahaan tentu akan memberikan gaji pantas untuk pelamar yang berkompeten. Apabila menawarkan gaji tinggi pada lulusan baru tanpa pengalaman, ini perlu dipertanyakan.

Kelima, kalau kamu menggunakan aplikasi penyedia informasi lowongan kerja, pastikan aplikasi itu legal dan terpercaya. Contohnya seperti Jobstreet, Glints, LinkedIn, dan sebagainya.

Sebelum saya mendapatkan pekerjaan pertama dulu, sembilan bulan lebih menjadi pengangguran. Dengan usaha melamar kerja hampir ke seratus lebih perusahaan melalui aplikasi penyedia informasi lowongan kerja. Mengikuti puluhan event jobfair dan melamar lebih dari puluhan perusahaan setiap eventnya.

Akhirnya, saya diterima kerja pertama di salah satu Bank BUMN sebagai Call Center. Setelahnya, bersyukur mendapatkan pekerjaan dan bos yang baik.

Tidak ada yang instan untuk hasil yang maksimal. Prosesnya memang melelahkan, tetapi asal menikmati proses, saya yakin kamu akan mendapatkan pekerjaan impian.

Jika kamu tidak mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan, coba sukai pekerjaan yang sudah kamu dapatkan. Semua pekerjaan itu baik, berharga, dan selalu punya peran penting dalam perusahaan. Jangan mudah kena rayuan penipu, manisnya hanya di awal!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun