Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kasus KDRT Makin Marak, Ketahui Dampaknya bagi Anak

25 Agustus 2024   07:44 Diperbarui: 25 Agustus 2024   09:02 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kamu mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)? Baik secara fisik, psikologis, seksual, maupun penelantaran ketika sudah berumah tangga? Tak perlu menjawab langsung, coba jujur pada diri sendiri dahulu.

Kasus KDRT kini makin marak. Salah satu kasus yang menyita sorotan publik yaitu kasus KDRT yang dialami Cut Intan Nabila, salah seorang selebgram asal Indonesia. Tersangka KDRT merupakan suami korban bernama Armor Toreador.

Dari keterangan Kompas.com (16/08/2024), Cut Intan mengaku selama ini bertahan demi anak. Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menyampaikan hasil visum yang dikeluarkan salah satu dokter rumah sakit di Cibinong, korban terbukti menunjukkan adanya luka cakar dan benjol di sekujur tubuh. Setelah diinterogasi, Armor mengaku telah melakukan tindakan kekerasan tersebut sejak 2020.

Saya sempat melihat salah satu bukti video KDRT yang dirilis oleh Cut Intan Nabila. Rasanya tidak mampu berkata apa-apa, hanya bisa turut merasakan sakit dan sedih yang dialami olehnya. Apalagi, setelah mengetahui tindakan kekerasan yang dialami cukup lama.

Dalam salah satu video bukti yang dirilis, dengan nyata saya bisa menonton seorang balita ikut menyaksikan tindak kekerasan yang diterima oleh ibunya sendiri. Duh, sungguh miris melihatnya. Bagaimana seorang balita bisa terdiam melihat ibunya disiksa?

Apa dampak bagi anak yang melihat pertengkaran orangtua secara langsung di depan mata? Yuk, mari lihat data nyata KDRT yang terjadi Indonesia.

Data Kasus KDRT dari KemenPPPA RI

Data diambil dari laman resmi KemenPPPA, data terupdate per 1 Januari 2024. Data tersebut berdasarkan data yang telah terverifikasi, dan belum terverifikasi (data yang diinput pada bulan berjalan). Data ini masih terus berjalan sesuai dengan kasus yang masuk ke KemenPPPA pada tahun 2024, sehingga masih akan terus bertambah.

Berdasarkan data, terdapat 16.162 kasus KDRT di Indonesia, dengan korban laki-laki sebanyak 3.452, dan mayoritas korban perempuan sebanyak 14.047. Pulau Jawa menjadi salah satu pulau yang kasus KDRTnya meningkat semakin tinggi pada tahun 2024.

Kebanyakan korban merupakan perempuan, dan anak-anak. Sebanyak 9.914 kasus kekerasan terjadi dalam rumah tangga. Sekitar 7.466 kekerasan seksual, 5.574 kekerasan fisik, 4.819 kekerasan psikis menjadi beberapa bentuk kekerasan paling tinggi yang dialami para korban KDRT. Data ini nyata, dan sangat memprihatinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun