Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Media Sosial, Wadah Support Keluarga

29 Juli 2024   19:35 Diperbarui: 31 Juli 2024   01:49 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bermain media sosial | Sumber: pexels.com/Lisa Fotios

Saya juga menggunakan media sosial untuk berjualan. Maklum, sambil menyelam minum air, saya menggunakan media sosial untuk menyebarkan tulisan yang berdampak positif bagi semua orang, sekaligus mempromosikan barang dagangan.

Apa yang sudah saya sebarkan melalui media sosial, biasanya akan diteruskan juga oleh keluarga saya di story mereka. Terutama, oleh adik-adik saya. Itulah salah satu support dari keluarga untuk usaha dan tulisan saya.

Dengan adanya media sosial keluarga, mereka turut serta membantu menyebarkan dukungan positif pada anggota keluarga satu sama lain.

Menyebarkan informasi usaha anggota keluarga agar laris dan memikat pembeli, membantu menyebarkan tulisan keluarga agar banyak pembaca, juga turut menyebarkan informasi positif lain yang berguna untuk membantu pekerjaan sesama anggota keluarga.

Selain itu, media sosial juga bisa dimanfaatkan orangtua untuk lebih memperhatikan anak. Dunia sekarang lebih berbahaya untuk anak-anak dan remaja, sehingga mengawasi anak melalui media sosial menjadi satu cara bagi orangtua memantau interaksi anak di media sosial.

Dukungan orangtua di media sosial untuk anak, membuat anak merasa mendapatkan perhatian dari orangtua di tengah kesibukan.

Orangtua juga bisa menjadi teman yang memberikan masukan pada anak, apabila ada hal yang tidak baik dari media sosial.

Mungkin beberapa remaja tidak nyaman saling follow dengan orangtua. Kebanyakan remaja ingin ruang pribadi untuk bercengkrama bersama teman-temannya.

Inilah tugas orangtua, membuat anak nyaman meskipun orangtua juga follow media sosial mereka.

Anak terkadang merasa terlalu diawasi orangtua, merasa tidak memiliki cukup ruang pribadi.

Anak lebih suka dibilang, “lihat ini, lebih cocok untukmu!” daripada dengan perkataan ”jangan” atau larangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun