Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bersama Griya Schizofren, Membuka Akses Kehidupan bagi ODMK

24 Juli 2024   21:48 Diperbarui: 24 Juli 2024   21:49 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
acara 17 Agustus bersama warga ODMK / tangkapan layar YouTube Griya Schizofren Official I sumber: youtube.com/Griya Schizofren Official

"Satu perbuatan baik menebar akar ke segala penjuru, dan akar-akar itu tumbuh menjadi pohon baru." - Amelia Earhart

Masalah kesehatan mental, dulu sangat tabu dibicarakan. Orang yang memiliki masalah kesehatan mental atau kejiwaan, dianggap sebagai aib dalam keluarga yang tidak pantas diketahui masyarakat umum.

Sebutlah ODMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan). Orang yang memiliki masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa.

Kini masalah kesehatan mental mulai banyak dibicarakan. Tidak hanya oleh para ahli kesehatan, pentingnya kesehatan mental mulai sering dibicarakan oleh masyarakat luas. Sayangnya, stigma negatif tentang ODMK masih belum sepenuhnya hilang dari pikiran banyak orang.

Mereka dianggap meresahkan. Banyak dari mereka yang masih ditelantarkan, dipasung, diperlakukan secara tidak layak. Stigma masyarakat tentang ODMK yang menakutkan dan membahayakan membuat mereka tidak terurus, sebagian dari mereka hidup di jalanan. Mereka tidak mendapatkan pengobatan yang layak, justru diusir, tidak dipedulikan, dan dijauhi.

Tahun 2012, sebelum isu kesehatan mental populer, seorang perempuan telah membuat sebuah gebrakan baru. Kepeduliannya terhadap orang dengan masalah kejiwaan, membuatnya mendirikan komunitas sosial bernama Griya Schizofren. Triana Rahmawati namanya, perempuan berdaya, aktivis sosial, yang kini juga menjabat sebagai Dosen di Universitas Sebelas Maret.

Awal Mula Griya Schizofren Ada

status feed instagram Griya Schizofren I sumber: instagram.com/griya.schizofren
status feed instagram Griya Schizofren I sumber: instagram.com/griya.schizofren

"Oh, ra sah digubris mbak, wong edan. Mungkin kata itu biasa ya sebenarnya, tetapi buat aku ngena banget. Wow, mereka ini manusia, tapi ada kata tidak usah digubris. Dan bagi aku, sebagai orang sosiologi, ingin bermanfaat, tetapi untuk masyarakat yang mana?" kata Tria menjelaskan latar belakang terkuat berdirinya Griya Schizofren dalam sesi tanya jawab dengan rekan penulis, jurnalis, dan blogger melalui zoom meeting (25/10/2023).

Griya Schizofren didirikan sejak 10 Oktober 2012. Melalui pengajuan proposal Tria, dkk saat menjadi mahasiswa UNS, pada PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang didanai DIKTI.

Berawal dari pengalaman Tria yang melihat tidak adanya interaksi baik antara ODMK dan masyarakat. Kondisi kos yang dekat dengan tempat rehabilitasi orang setelah keluar dari Rumah Sakit Jiwa. Membuatnya sadar bahwa banyak masyarakat yang takut dan tidak peduli pada ODMK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun