Kelahiran Anak Kedua Terasa Lebih Berat
Saya merasakan sendiri, betapa beratnya masa kehamilan dan kelahiran kedua anak saya. Namun, kelahiran anak kedua terasa lebih berat untuk saya. Pada kelahiran anak kedua, saya sudah dianggap mandiri, sehingga tak banyak bantuan dari kakak ipar.
Sangat berbeda saat kelahiran anak pertama, hampir semua pekerjaan dibantu kakak. Ditambah lagi, saat itu masih ada ibu mertua yang sangat menyayangi saya. Untuk melakukan sesuatu yang ringan saja, sangat dilarang pasca melahirkan.
Kelahiran anak pertama, memandikan bayi dibantu tukang mandi dan urut selama 40 hari lamanya. Menjemur bayi, mengurus bayi, semuanya dibantu kakak.
Sedangkan, kelahiran anak kedua, menggunakan jasa tukang mandi dan urut bayi hanya beberapa hari, memandikan bayi, menjemur bayi, mengurus bayi, semua saya kerjakan sendiri. Sampai pekerjaan rumah, setelah seminggu pasca melahirkan, saya sudah lakukan sendiri.
Saya pernah merasa lelah, bosan, ingin marah, bahkan sedih saat masa kehamilan dan pasca melahirkan. Untungnya, saya masih bisa mengendalikan diri untuk lebih sabar, sadar bahwa kita sebagai ibu harus sehat mental dan sehat badan. Sehingga, bisa terhindar dari baby blues syndrome.
Keyakinan saya tentang apa yang ibu rasakan akan bayi rasakan juga, membuat saya harus bahagia. Oleh karena itu, saya dibantu suami, terus berusaha menjaga kesehatan demi anak.
Saya pernah melihat beberapa teman yang bersedih cukup lama setelah melahirkan, untuk memegang bayi sendiri saja mereka masih takut. Pikiran negatif banyak masuk, membuat mereka mengkhawatirkan banyak hal yang belum tentu terjadi tentang bayi dan diri mereka sendiri.
Lalu, bagaimana cara untuk mengatasi apabila terkena baby blues? Peduli pada diri sendiri, itu kuncinya. Berpikir positif, cukup istirahat, lakukan hal yang kamu sukai, makan yang teratur.
Kalau ditanya, apa yang bisa dilakukan suami saat istri terkena baby blues? Sangat banyak, berikan dukungan fisik dan psikis. Berikan semangat, bantu pekerjaan rumah tangga yang bisa kamu lakukan. Jadilah pendengar yang baik, perempuan juga butuh bercerita dan orang yang mau dengan setia mendengarkan. Jangan menghakimi, pahamilah kondisi istri saat itu.
Pengetahuan tentang masa kehamilan pada ibu dan kelahiran bayi juga sangat diperlukan. Tanpa persiapan, semua akan terasa lebih sulit. Keluarga pun harus turut serta membantu, memberikan kondisi yang baik pada lingkungan sekitar ibu saat masa kehamilan dan pasca melahirkan.