Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fakta Mengenai Baby Blues di Indonesia, Ibu Senang Keluarga Bahagia!

14 Juli 2024   15:43 Diperbarui: 14 Juli 2024   15:50 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ibu dan bayi I sumber:pexels.com/William Fortunato

Kelahiran Anak Kedua Terasa Lebih Berat

Saya merasakan sendiri, betapa beratnya masa kehamilan dan kelahiran kedua anak saya. Namun, kelahiran anak kedua terasa lebih berat untuk saya. Pada kelahiran anak kedua, saya sudah dianggap mandiri, sehingga tak banyak bantuan dari kakak ipar.

Sangat berbeda saat kelahiran anak pertama, hampir semua pekerjaan dibantu kakak. Ditambah lagi, saat itu masih ada ibu mertua yang sangat menyayangi saya. Untuk melakukan sesuatu yang ringan saja, sangat dilarang pasca melahirkan.

Kelahiran anak pertama, memandikan bayi dibantu tukang mandi dan urut selama 40 hari lamanya. Menjemur bayi, mengurus bayi, semuanya dibantu kakak.

Sedangkan, kelahiran anak kedua, menggunakan jasa tukang mandi dan urut bayi hanya beberapa hari, memandikan bayi, menjemur bayi, mengurus bayi, semua saya kerjakan sendiri. Sampai pekerjaan rumah, setelah seminggu pasca melahirkan, saya sudah lakukan sendiri.

Saya pernah merasa lelah, bosan, ingin marah, bahkan sedih saat masa kehamilan dan pasca melahirkan. Untungnya, saya masih bisa mengendalikan diri untuk lebih sabar, sadar bahwa kita sebagai ibu harus sehat mental dan sehat badan. Sehingga, bisa terhindar dari baby blues syndrome.

Keyakinan saya tentang apa yang ibu rasakan akan bayi rasakan juga, membuat saya harus bahagia. Oleh karena itu, saya dibantu suami, terus berusaha menjaga kesehatan demi anak.

Saya pernah melihat beberapa teman yang bersedih cukup lama setelah melahirkan, untuk memegang bayi sendiri saja mereka masih takut. Pikiran negatif banyak masuk, membuat mereka mengkhawatirkan banyak hal yang belum tentu terjadi tentang bayi dan diri mereka sendiri.

Lalu, bagaimana cara untuk mengatasi apabila terkena baby blues? Peduli pada diri sendiri, itu kuncinya. Berpikir positif, cukup istirahat, lakukan hal yang kamu sukai, makan yang teratur.

Kalau ditanya, apa yang bisa dilakukan suami saat istri terkena baby blues? Sangat banyak, berikan dukungan fisik dan psikis. Berikan semangat, bantu pekerjaan rumah tangga yang bisa kamu lakukan. Jadilah pendengar yang baik, perempuan juga butuh bercerita dan orang yang mau dengan setia mendengarkan. Jangan menghakimi, pahamilah kondisi istri saat itu.

Pengetahuan tentang masa kehamilan pada ibu dan kelahiran bayi juga sangat diperlukan. Tanpa persiapan, semua akan terasa lebih sulit. Keluarga pun harus turut serta membantu, memberikan kondisi yang baik pada lingkungan sekitar ibu saat masa kehamilan dan pasca melahirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun