Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menunda Menikah Jadi Tren, Apa Alasannya?

16 Februari 2024   17:34 Diperbarui: 23 Februari 2024   20:09 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pernikahan I sumber: pexels.com/Ivan Samkov

Antara News (21/09/2020), membeberkan fakta mengenai banyaknya masyarakat Jepang yang memilih hidup tanpa pasangan, mengakibatkan rendahnya angka kelahiran di negara Jepang. Merasa nyaman melajang, dan tidak sanggup memiliki keluarga karena biaya berat yang harus ditanggung.

Pemerintah Jepang membuat sebuah program dukungan pengantin baru di beberapa kota sebagai solusi. Dimana setiap pasangan baru yang menikah di Jepang akan menerima hingga 600.000 Yen (mencapai 85 juta rupiah).

Kenyataan ini yang perlu kita ketahui, di mana pernikahan menjadi hal penting yang mempengaruhi kelahiran penerus bangsa. Drajat menambahkan pada Kompas.com (05/02/2023), rendahnya keinginan untuk menikah dapat menyebabkan lesunya ekonomi di Indonesia. Menyebabkan fungsi dan peran sosial sebagai keluarga di masyarakat terganggu.

Apakah menunda menikah salah?

Menunda menikah bukan hal yang salah, setiap orang memiliki hak atas kehidupannya masing-masing. Apabila ingin mempersiapkan pernikahan dalam waktu yang tidak sebentar, itu sah saja.

Artinya, saat menikah sudah mengerti kewajiban dan tanggung jawab, mengerti komitmen yang harus dijaga, mengerti hak yang harus diperoleh.

Tidak harus pada usia yang matang, bukan usia yang menentukan siap atau tidaknya seseorang untuk menikah. Kesiapan mental dalam menjalani hubungan pernikahan kelak yang mempengaruhi kebahagiaan pernikahan.

Wajar jika kita dan orangtua menginginkan calon pasangan yang terbaik. Menginginkan kehidupan yang terjamin di masa mendatang. Semua tidak instan, butuh waktu dan proses untuk mendapatkan pasangan yang mau menemani sehidup semati.

Butuh rasa saling percaya, kecocokan, dan kasih sayang yang mengikat antara pasangan sebelum menikah. Butuh waktu untuk saling mengenal keluarga karena pernikahan mempersatukan dua keluarga yang bisa saja sangat berbeda.

Menikah bukan karena tuntutan, tetapi karena kamu sudah menemukan pasangan yang tepat. Menikah bukan karena usia, tetapi karena kamu sudah siap menjalani kehidupan rumah tangga. Menikah untuk saling memahami dan melengkapi, bukan menikah karena menginginkan kesempurnaan.

Tidak ada pernikahan yang sempurna, kita yang membuat pernikahan itu indah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun