Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menunda Menikah Jadi Tren, Apa Alasannya?

16 Februari 2024   17:34 Diperbarui: 23 Februari 2024   20:09 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pernikahan I sumber: pexels.com/Ivan Samkov

Usia saya saat itu tidak terlalu muda, hampir memasuki usia 27 tahun. Kebanyakan generasi sekarang, menginginkan karir yang bagus. Tentu, salah satu syaratnya minimal sarjana. Walaupun belum tentu, semua sarjana bisa sukses dalam hidupnya.

Kedua, Drajat mengungkapkan, sebagian orang menganggap pernikahan hal yang rumit. Terlalu nyaman bekerja, lebih nyaman hidup mandiri, sehingga tidak memikirkan pernikahan.

Menurut saya, ada benarnya hal tersebut. Pernikahan hal yang sakral, hubungan yang rumit antara laki-laki dan perempuan. Memahami pasangan, mengasuh anak bukan hal yang mudah. Bagi sebagian orang, hal ini mungkin sangat rumit, sehingga mereka memilih menunda menikah sampai siap untuk menjalaninya.

Ketiga, menghindari konflik. Selalu ada permasalahan dalam pernikahan, mungkin tidak ada habisnya. Permasalahan itu yang membuat pernikahan terlihat lebih hidup, dan pasangan semakin dewasa.

Namun, bagi orang lain, konflik hal yang seharusnya dihindari. Banyak dari orang yang menunda menikah, mungkin memiliki masa lalu yang membuat mereka melihat pernikahan sebagai sesuatu yang cukup menakutkan. Tidak ada yang menginginkan pertengkaran atau cekcok rumah tangga, tetapi hal ini tetap akan terjadi dalam pernikahan.

Keempat, menunda menikah karena belum siap secara ekonomi. Ekonomi bisa menjadi salah satu alasan menunda menikah. Siapa coba yang ingin hidup susah? Pasti semua orang, apalagi orangtua, menginginkan kita hidup bahagia dan berkecukupan.

Beberapa orang berpendapat bahwa kesiapan materi sangat penting bagi kelangsungan kehidupan pernikahan. Setidaknya, seorang laki-laki harus bertanggung jawab pada istri dan anak kelak. Memiliki sumber penghasilan untuk menafkahi keluarga.

Ada pula orang yang merasa nyaman hidup sendiri. Merasa sudah nyaman dengan kehidupan yang sedang berjalan saat ini, mempunyai jabatan bagus, karir bagus, keuangan terjamin. Merasa belum memerlukan pendamping.

Di sisi lain, ada orang yang masih berusaha mencari pasangan. Mematok beberapa kriteria orang yang cocok untuk menjadi pasangan hidup. Ada yang tak memiliki kriteria, tetapi calon terlanjur minder karena merasa si dia terlalu tinggi. Juga ada yang masih memikirkan orangtua dan keluarga, sehingga memilih untuk menunda menikah.

Pernikahan tertunda tak melulu karena tidak siap atau tidak laku. Banyak alasan yang menjadi penyebab orang belum menikah atau sengaja menunda pernikahan.

Fakta mengenai pernikahan di negara tetangga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun