Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Persepsi Keliru Masyarakat, Pecinta Budaya Jepang Bukan Wibu

13 Desember 2023   16:15 Diperbarui: 15 Desember 2023   16:28 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi cosplayer Jepang I sumber: pexels.com/meijii

Kata 'Wibu' kini sangat populer di Indonesia, banyak orang yang menyebut pecinta anime, pecinta manga atau pecinta budaya Jepang sebagai 'Wibu'. Padahal, tidak semua penyuka budaya Jepang seorang wibu.

Jawapos.com (08/07/2023) menjelaskan bahwa istilah 'Wibu' muncul pada situs 4chan sekitar tahun 2000-an, digunakan untuk menyindir masyarakat yang menyukai dan terobsesi dengan budaya Jepang. Wibu dalam dictionary.com, berasal dari bahasa weeaboo, merupakan bahasa gaul untuk merendahkan orang non-Jepang yang dianggap terobsesi dengan budaya dan media Jepang.

Faktanya, pada era sebelumnya, seorang pecinta budaya Jepang, anime atau manga, dipandang sebelah mata. Banyak yang menggunakan kata 'Wibu' sebagai sebutan untuk semua orang Indonesia yang terlalu terobsesi pada budaya Jepang.

Panggilan wibu di Indonesia, justru digunakan sebagai salah satu bentuk verbal bullying pada pecinta budaya Jepang, terutama pecinta anime dan manga Jepang. Tidak jarang mereka direndahkan, diolok-olok, bahkan diperlakukan seperti orang aneh karena dianggap terobsesi pada budaya Jepang sampai menjadi Cosplayer Jepang.

Kenyataan penggunaan kata wibu sebagai bentuk verbal bullying saya saksikan sendiri terjadi pada beberapa teman ketika masih duduk di bangku sekolah. Beruntungnya, saya tidak menerima perlakuan buruk tersebut karena tidak terlalu terlihat dari penampilan sebagai pecinta anime.

Pada laman resmi Dictionary (01/03/2018), istilah weeaboo atau wibu digunakan dalam komunitas anime dan manga untuk membuat stereotip penggemar yang menunjukkan serangkaian karakteristik ekstrem dan menjengkelkan.

Wibu yang dimaksud adalah orang yang tidak hanya sekadar menyukai komik, anime atau video game Jepang, tetapi orang tersebut sering menggunakan bahasa Jepang tanpa mengetahui arti sesungguhnya. Menyukai segala budaya Jepang, tetapi memiliki pengetahuan yang sangat sedikit atau dangkal tentang Jepang. Bahkan kurang atau tidak menghargai budaya sendiri, termasuk budaya negara lain, selain budaya Jepang.

Ada pula istilah Otaku, di Amerika lebih digunakan untuk penyebutan seorang penggemar berat anime dan manga secara eksklusif. Dalam bahasa Jepang, Otaku memiliki makna yang hampir sama seperti geek dalam bahasa Inggris. Seorang yang memiliki minat obsesif pada hobi, aktivitas, atau subkultur tertentu.

Berbeda dengan istilah netral Japanophile, mereka mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap budaya Jepang. Japanophile memiliki ketertarikan yang lebih luas dan mendalam pada budaya Jepang, sehingga sebelum melakukan sesuatu akan mencari tahu mengenai budaya Jepang lebih detail.

Apa yang keliru dari persepsi masyarakat Indonesia dengan kata 'Wibu'? Pandangan masyarakat Indonesia yang menganggap semua pecinta budaya Jepang sebagai wibu itu yang salah. Seseorang berhak menjadi fans dalam segala hal yang ia sukai, termasuk budaya Jepang. Baik itu berpenampilan seperti karakter yang ia sukai, atau mengoleksi benda-benda tertentu yang ia minati.

Wibu dalam arti Jepang sesungguhnya, digunakan untuk penyebutan orang yang tidak mengerti tentang Jepang. Hanya menyukai secara dangkal budaya Jepang yang sedang populer saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun