Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Merajut Harapan dalam Perjalanan 15 Tahun Kompasiana

24 Oktober 2023   16:00 Diperbarui: 28 Oktober 2023   12:51 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menulis di Kompasiana. (Sumber: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kompasiana telah berusia 15 tahun, usia remaja yang membawa perubahan untuk banyak orang. Saya menjadi segelintir orang yang sedang menikmati perjalanan 15 tahun Kompasiana.

Kompasianer kami memanggilnya, para penulis hebat di Kompasiana. Dalam perjalanannya, semua Kompasianer punya cerita indah, unik, lucu, menarik, dan berkesan dengan Kompasiana. Suka duka bersama Kompasiana pun sudah pasti dialami.

Termasuk saya yang menjadi bagian terkecil dalam platform blog terbesar di Indonesia ini. Cerita saya mungkin tidak terlalu unik atau menarik, apakah kamu masih ingin membacanya?

Tahun 2023 bukan perkenalan pertama saya dengan Kompasiana, tetapi tahun ini merupakan awal perjalanan saya bersama Kompasiana. Pada 2013 saya mengenal Kompasiana sesaat, hanya berselang satu atau dua bulan, saya tenggelam dalam kesibukan. Tak pernah lagi menulis di platform Kompasiana, bahkan berhenti menulis di blog hampir bertahun-tahun lamanya.

Mei 2023, rasa penasaran kembali membawa saya mendaftarkan diri sebagai anggota Kompasiana. Menjadi salah satu Kompasianer Junior yang masih buta akan Kompasiana. Tulisan pertama tayang di Kompasiana pada 14 Mei 2023.

Kagetnya saya, simbol Artikel Utama tersemat pertama kali di bulan yang sama. Wah, sungguh bahagia rasanya waktu itu. Apalagi tulisan Artikel Utama (AU) pertama saya, merupakan pelajaran yang saya ambil dari pengalaman pribadi saat memutuskan berhenti kerja setelah melahirkan anak kedua.

Pencapaian yang tak diduga

tangkapan layar akun pribadi Kompasiana | sumber: kompasiana.com/Airani Listia
tangkapan layar akun pribadi Kompasiana | sumber: kompasiana.com/Airani Listia

Pencapaian yang tak diduga begitu cepat melesat dalam perjalanan saya sebagai pemula. Dibilang bangga, tentu ada rasa bangga. Sejak saya bergabung di Kompasiana, saya berhasil menerbitkan 70 artikel, 67 artikel berlabel pilihan, dan 45 artikel berlabel artikel utama.

Bulan Agustus kemarin, dalam rangka memperingati Pekan ASI Sedunia 2023, Kompasiana berkolaborasi dengan seorang Parenting Educator yaitu Ibu Fery Farhati. Mengangkat topik pilihan, "Dukungan Kita bagi Ibu Menyusui". Saya tidak menyangka, artikel saya menjadi salah satu dari tiga artikel yang dipilih untuk dibaca pada video reaction oleh Ibu Fery Farhati.

Siapa sih yang tidak kenal beliau? Saya langsung sumringah, betapa senang hati ini ketika artikel saya dibaca oleh beliau. Walau hanya sekadar ucapan, rasanya sangat bahagia karena mendapatkan apresiasi dari Ibu Fery Farhati.

Namun, hal itu tak membuat saya tinggi hati. Saya masih terlalu muda di Kompasiana, masih harus banyak belajar berkarya. Jika dibandingkan dengan Kompasianer lain, tentu apa yang saya capai hanya serpihan kecil dari perjalanan 15 tahun Kompasiana.

Menulis membuat bahagia

Menulis menjadi cara saya untuk menyampaikan segala rasa, memulihkan diri saat hati sedang berduka, atau sekadar bersenang-senang agar tidak merasakan penat ketika sedang sibuk-sibuknya.

Menulis di Kompasiana mampu membuat saya bahagia. Membuat saya lebih lega karena bisa menyampaikan isi kepala dan isi hati dalam sebuah tulisan. Dengan bebas menuliskan perasaan tanpa takut dihakimi. Sampai saat ini, baru di Kompasiana saya bisa merasakan kebebasan menulis dengan gaya ala saya.

Apresiasi positif dan ucapan hangat yang tak henti datang dari Kners lain dan para senior, membuat saya semakin ceria. Membangkitkan semangat yang kian menggebu untuk terus berkarya. Bukan berarti tak mendapatkan kritik atau pendapat, justru itu yang saya nanti, agar saya bisa berkembang lebih baik lagi.

Kompasiana merupakan salah satu platform blog umum yang sangat menghargai masyarakat. Menjadi wadah jurnalisme warga, memberikan kebebasan masyarakat berpendapat, dan menjadi tempat banyak cerita yang menginspirasi. Tentu, selama tidak menyinggung isu SARA, pornografi, kekerasan, tidak melanggar HKI, dan seluruh isu negatif lainnya.

Merajut harapan melalui cerita

Sejak saya kembali menulis, saya punya satu kalimat yang selalu dipegang erat sebagai prinsip.

"Write useful things to help people, then your life will be happy!"

Bagi saya dengan menulis hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain, hidup saya akan ikut bahagia. Bahkan sangat bahagia, saat saya melihat orang lain tersenyum. Duh, rasanya begitu beruntung bisa ikut merasakan kebahagiaan orang di sekitar kita.

Sebagian besar artikel saya berisi tentang motivasi, mengajak semua pembaca untuk ikut merasakan kemudahan, kebahagiaan, dan semangat dalam menjalani hidup. Mengajak pembaca untuk menerima keadaan, juga bersyukur agar bisa terus menikmati hidup apapun keadaannya.

Saya banyak membahas mengenai tips parenting, menyadarkan pentingnya kesehatan mental, dan menulis berdasarkan pengalaman pribadi. Tujuannya, agar orang lebih peduli pada diri sendiri. Saya ingin merajut harapan melalui cerita yang bermakna dalam setiap tulisan saya.

Beberapa kali peristiwa traumatik pernah saya alami, tetapi sangat bersyukur saya berhasil bangkit kembali. Kehidupan rumah tangga saya mungkin baru seujung jari, tetapi cukup untuk saya mengerti pentingnya memperhatikan diri sendiri.

Namun, cukupkah kepedulian ini saya simpan sendiri? Tidak, saya ingin merajut harapan tak hanya untuk diri sendiri. Saya ingin merajut harapan bersama semua pembaca di Kompasiana.

Orang bisa bertahan hidup beberapa hari tanpa makan dan minum, masih bisa hidup dengan hanya memegang sedikit uang. Berbeda dengan harapan, tanpa harapan orang tidak akan bisa hidup walau hanya sehari. 

Harapan yang membuat kita selalu berjuang, mau melakukan sesuatu untuk menjadi sosok yang lebih baik. Apakah kamu bisa membayangkan hidup tanpa harapan?

Inikah waktu yang tepat untuk buka-bukaan? Entahlah, yang jelas saat ini saya hanya ingin sedikit bercerita.

Banyak penulis dan pembicara hebat yang terlahir berkat Kompasiana, banyak komunitas keren yang tercipta berkat Kompasiana. Perjalanan 15 tahun Kompasiana berdampak besar untuk semua orang. Termasuk saya, ingin menjadi serpihan kecil yang bermakna untuk orang lain dengan merajut harapan melalui cerita di Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun