Kemarin saya sempat membahas mengenai sosok Triana Rahmawati dan Griya Schizofren yang berupaya memeluk dan mengubah stigma keliru mengenai Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK).Â
Nah, ada yang sudah tahu belum? 10 Oktober adalah tanggal yang sangat spesial untuk warga ODMK. Ya, itu adalah Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Mental Health Day).
Pada tahun ini, WHO mengangkat tema yang unik dan menggugah hati semua orang di dunia. Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023 bertemakan "Mental health is a universal human right", artinya kesehatan mental adalah hak asasi manusia universal.
Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan membuat orang melakukan tindakan yang mendorong untuk melindungi kesehatan mental sebagai hak asasi manusia (HAM) setiap orang yang bersifat universal.
Bukan hanya tema yang unik, kampanye pada World Mental Health Day 2023 pun sangat menarik, yaitu "our minds, our rights", artinya pikiran kami, hak kami.Â
Wah, mendengar empat suku kata ini membuat saya merinding. Jelas dalam kampanye tersebut menekankan bahwa pikiran merupakan hak setiap orang. Tentu, hal ini berlaku sama untuk ODMK dan ODGJ.
Kenyataan bahwa tidak hanya di Indonesia orang yang memiliki masalah kesehatan mental selalu dikucilkan, membuat WHO bertindak. WHO menggalakkan kampanye menjelang 10 Oktober setiap tahunnya, agar orang yang memiliki masalah kesehatan mental bisa dihargai dan diperlakukan dengan baik.
Cerita singkat Hari Kesehatan Mental Sedunia
Dari keterangan laman resmi wmhdofficial.com, Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali diperingati pada 10 Oktober 1992. Awalnya kegiatan ini dijadikan agenda tahunan World Federation for Mental Health (WFMH) oleh Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter. Namun, baru dirayakan pada 1994 atas saran Sekretaris Jenderal Eugene Brody.
Sejak 31 tahun lalu, World Federation for Mental Health (WFMH) memiliki tujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan mental di seluruh dunia. Mereka berusaha membantu masyarakat memiliki harapan dengan memberdayakan agar menciptakan perubahan yang bertahan lama. Melakukan perayaan penuh dengan rasa empati dan menyerukan suara yang sama mengenai pentingnya kesehatan mental.
Selama puluhan tahun masalah kesehatan mental ternyata ada di dunia. Yang lebih tidak disangka, sampai terbentuk organisasi besar dunia yang fokus terhadap kesehatan mental. Artinya, kesehatan mental merupakan salah satu masalah yang harus segera dituntaskan.
Menggaungkan kesehatan mental sebagai hak asasi manusia
Pada Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023, WHO dan WFMH ingin menggaungkan kesehatan mental sebagai hak asasi manusia. Setiap manusia berhak mendapatkan kesehatan mental, berhak mendapatkan fasilitas yang berkualitas untuk menangani masalah kesehatan mental, kita mempunyai hak yang sama sebagai manusia.
Tidak peduli kamu seorang ODMK, ODGJ, atau sedang mengalami masalah kesehatan mental ringan. Semua tetap seorang manusia yang memiliki hak mendapatkan kesehatan mental.
Kita semua harus menjaga kesehatan mental dengan baik. Jangan biarkan stigma negatif dan diskriminatif tentang orang dengan masalah kesehatan mental ada dalam pikiran kita sebagai manusia yang seharusnya menanamkan kebaikan pada sesama. Orang yang pernah mengalami masalah kesehatan mental atau kejiwaan, bukan berarti mereka tidak bisa menjadi siapa-siapa.
Sadari dirimu membutuhkan kesehatan mental, apabila kamu merasa tidak baik-baik saja, segera datang ke tempat dengan fasilitas kesehatan mental. Tujuan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023 adalah menyadarkan kesehatan mental sebagai hak asasi manusia yang universal.
Memberdayakan masyarakat yang pernah mengalami kesehatan mental dalam pengambilan keputusan, kebijakan, undang-undang, dan perencanaan layanan baru yang lebih positif untuk menangani masalah kesehatan mental.
Kata siapa mereka tidak bisa menjadi orang besar? Bisa jadi orang yang punya pengalaman masalah kesehatan mental dan kejiwaan, justru memiliki pemikiran lebih kritis atau mendalam daripada orang lain.
Pasti kamu mengenal Van Gogh, bukan? Ia merupakan contoh seorang penderita gangguan kesehatan mental yang sukses menciptakan lukisan indah, dan dihargai sangat mahal di dunia. Pernahkah kamu menyangka, Van Gogh mengidap penyakit borderline personality disorder?
Jangan takut untuk mendapatkan hak sebagai manusia. Kesehatan mental adalah hak asasi yang harus dimiliki setiap manusia. Mulailah dengan menghargai orang yang memiliki masalah kesehatan mental di sekitarmu. Mereka pantas dihargai, dihormati, disayangi, dan mendapatkan keluarga yang peduli.
Mari berbagi, mari rayakan bersama hari spesial ini dengan aksi nyata, mari bantu ODMK, ODGJ, dan orang yang mengalami masalah kesehatan mental untuk bersenang-senang dan mendapatkan hak mereka sebagai manusia.
Selamat merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H