Sebuah rencana agar anak kelak hidup tidak kesulitan. Harta hanya sebagian yang dipikirkan, yang terpenting adalah merencanakan pendidikan formal, mendidik anak menjadi pribadi yang baik, dan memastikan kelak anak dipenuhi dengan lingkungan yang baik.
Perencanaan ini tak harus kamu lakukan setelah menikah, saat ini kamu pun bisa merencanakan masa depanmu. Perencanaan yang matang, akan memudahkan agar dirimu siap menghadapi peristiwa yang akan datang.Â
Jika yang terjadi kelak tidak sesuai dengan rencana, maka rencanakan kembali hal baik untuk hidupmu. Kecewa boleh, cukup sesaat saja, agar kamu bisa bangkit dan kembali ceria.
Memeluk diri sendiri
Kamu pasti sering sekali memeluk seseorang karena bahagia atau ingin mendampingi orang lain dalam masa sedihnya. Ada satu pertanyaan yang sering saya tanyakan pada diri. Pertanyaan ini, membuat saya sadar tentang pentingnya hal itu saya lakukan pada diri sendiri.
Sebelum saya memeluk orang lain, apakah saya pernah memeluk diri sendiri?
Apakah kamu pernah bertanya seperti yang saya tanyakan pada diri sendiri? Pernahkah kamu memeluk diri sendiri? Coba jawab dan renungkan sesaat.
Jika jawabannya belum, maka sekarang saatnya kamu memeluk diri sendiri. Dekap erat tubuhmu sendiri, tersenyumlah di cermin sembari berkata saya hebat, saya kuat, saya pasti bisa! Lalu, kalau kamu lelah, menangislah sesaat. Kemudian, akui jika dirimu sangat berharga.
Menyadari hidup dikaruniai keluarga istimewa
Keluarga merupakan orang terdekat dalam hidup, tetapi karena terlalu dekat, mereka dianggap biasa dan sering dilupakan. Padahal, kita tidak akan pernah bisa hidup tanpa keluarga. Akan sangat hampa dan begitu sepi, ketika kamu hanya tinggal di rumah seorang diri.
Ini waktu yang tepat kamu harus menyadari bahwa kamu telah dikaruniai keluarga yang istimewa. Mereka akan selalu ada untukmu, walaupun kamu sedang tak baik-baik saja. Pertengkaran adalah bumbu dalam keluarga, tetapi jangan biarkan pertengkaran itu berlarut-larut. Jaga keluargamu tetap utuh dan damai.