Apakah valid hasil dari background check media sosial? Menurut saya tidak sepenuhnya valid. Untuk mengecek riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan jejak digital negatif atau positif seorang pelamar kerja masih efektif digunakan.
Sebagai pengecekan kepribadian seseorang, attitude seseorang, hanya bisa dilihat untuk pengguna dengan jenis-jenis tertentu saja. Yang memang terbuka di media sosial.
Ada sebagian pengguna media sosial yang masih menjaga privasinya, sehingga sulit terlihat kepribadian aslinya di media sosial. Oleh karena itu, background check medsos hanya sebagai salah satu bahan pertimbangan terakhir.
Rekrutmen kerja tetap akan melewati tahap psikotes, FGD, dan interview. Penentuan pelamar kerja diterima atau tidaknya tetap berdasarkan hasil akhir semua hasil tes, interview, dan pelacakan jejak digital pada pelamar.
Pesan saya, jadilah pengguna media sosial yang bijak. Jaga aktivitas dalam menggunakan media sosial, tak perlu menjadi orang yang palsu atau terlalu candu di media sosial. Menjaga citra di media sosial sangat diperbolehkan. Namun, jangan sampai kehilangan jati diri karena ingin terlihat istimewa di mata banyak orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI