Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Ibu, Jangan Sepelekan!

5 September 2023   05:20 Diperbarui: 7 September 2023   11:04 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kesehatan mental ibu I sumber : pexels.com/Gustavo Fring

Sebuah berita mengerikan baru saja beredar. Berita itu mengenai seorang ibu yang hendak membuang bayinya ke rel kereta Stasiun Pasar Minggu.

Keterangan berbeda didapatkan dari petugas KAI yang mengungkapkan bahwa ibu tersebut bukan berniat membuang bayinya.

Dalam berita kompas.com (04/09/2023), polisi mendapatkan informasi bahwa ibu tersebut berniat bunuh diri dengan melompat ke jalur KRL. Masih belum diketahui apakah sang ibu berniat melakukan percobaan bunuh diri dengan mengajak bayinya atau tidak.

Saat ini ibu dan bayi tersebut sudah dipulangkan, setelah sebelumnya membuat surat pernyataan untuk tidak akan mengulangi perbuatannya kembali. Kejadian percobaan bunuh diri itu dilakukan oleh seorang ibu pada 2 September 2023 di Stasiun Pasar Minggu peron 2 pada malam hari.

Tentu, tidak mungkin berita itu tidak viral. Dalam sekejap, video tersebut langsung viral dan menuai banyak respon dari netizen. Banyak yang berkomentar bahwa si ibu mungkin sedang terkena baby blues atau depresi. Ada juga yang mengatakan rela merawat bayi tersebut, sampai kondisi ibu membaik.

Pentingnya menjaga kesehatan mental ibu

ilustrasi kesehatan mental ibu I sumber : pexels.com/Gustavo Fring
ilustrasi kesehatan mental ibu I sumber : pexels.com/Gustavo Fring

Saya sangat salut dengan petugas KAI yang sigap, sehingga percobaan bunuh diri tersebut bisa digagalkan.

Namun, ada rasa kekhawatiran, setelah mendapatkan informasi mengenai ibu tersebut sudah dipulangkan begitu saja dengan bayinya. Walaupun sudah membuat surat perjanjian seperti yang dikatakan dalam berita.

Dari video yang saya lihat, ibu itu tidak dalam kondisi baik-baik saja. Entah apakah ia benar sedang terkena baby blues atau depresi berat seperti berita yang beredar.

Yang jelas, saya melihat ekspresi ibu itu dalam video sudah bercampur aduk, antara marah, bingung, juga sedih, bahkan hampir berekspresi datar. Dalam kondisi seperti itu, saya masih sangat mencemaskan kondisi ibu dan bayi.

Tidak ada yang tidak pernah mengalami stres dalam hidup. Seorang manusia, sangat manusiawi apabila mengalami stres atau kecewa, bahkan sedih dalam hidup. Apalagi, seorang ibu yang lebih sering melupakan diri sendiri. Terlalu sibuk untuk mengurus rumah, dan keluarga.

Bisa saja sumber stres itu berasal dari lingkungan luar, dari keluarga, atau justru dari diri sendiri. Banyak sekali sumber yang mengancam kesehatan mental seorang perempuan setelah menikah, dan memiliki anak. Oleh karena itu, sangat penting menjaga kesehatan mental seorang ibu.

Tidak bisa hanya diri sendiri yang menjaga kesehatan mental. Perlu juga dukungan dari suami, keluarga, juga orang terdekat untuk bersama-sama menjaga kesehatan mental seorang ibu. Perubahan hormon yang begitu cepat, dan sering terjadi pada ibu, membuat kondisi ibu mudah mengalami stres.

Pada saat stres semakin parah, logika rasanya sudah tidak akan bisa berjalan. Untuk berpikir jernih saja, sulit sekali. Jangan sampai kejadian dalam berita itu, terulang kembali.

Berkonsultasi pada ahli jika diperlukan

ilustrasi berkonsultasi dengan ahli I sumber : pexels.com/SHVETS production
ilustrasi berkonsultasi dengan ahli I sumber : pexels.com/SHVETS production

Beberapa waktu lalu, saya pernah membuat artikel mengenai cara untuk mengurangi stres pada ibu. Salah satunya, dengan bercerita pada orang yang dipercaya.

Seperti yang kita ketahui, mendapatkan teman bercerita yang bisa dipercaya itu tidak mudah. Justru, yang paling baik adalah berkonsultasi pada ahli jika memang diperlukan.

Contohnya seperti psikolog yang lebih paham mengenai kesehatan mental. Tidak perlu malu mendatangi psikolog, karena dari mereka kita bisa mendapatkan solusi yang tepat.

Saya juga pernah mengalami stres, tetapi saya sangat bersyukur masih bisa menjaga kewarasan. Sudah saatnya kita jaga bersama kesehatan mental seorang ibu. Berikan waktu untuk ibu bisa membahagiakan diri sendiri. Berbagilah tugas untuk sama-sama mengurus rumah dan anak.

Mulai dari memperhatikan diri sendiri, ketahui batasan dirimu. Jangan paksakan untuk jadi seorang ibu yang sempurna. Peluklah dirimu sendiri Bu, dan rangkul bersama ibumu. Jangan sepelekan kesehatan mental seorang ibu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun