Menurut hasil Rotavirus Surveillance Network (IRSN) (Soenarto et al, 2017), sekitar 45% kasus rawat inap balita di rumah sakit penyebabnya adalah diare cair akut yang disebabkan oleh rotavirus.
Yang paling tidak disangka, sekitar 9,8% kematian bayi dibawah 12 bulan dan 4,55% kematian pada balita usia 12-59 bulan di Indonesia disebabkan oleh diare. Wah, sangat memprihatinkan sekali hasil survei tersebut.
Pengalaman tidak enak juga pernah dialami salah satu anggota keluarga saya, yang harus rela kehilangan anaknya karena diare. Kejadiannya sudah cukup lama, mungkin sudah puluhan tahun lalu. Beliau bercerita, bahwa beliau harus kehilangan anak balitanya karena diare akut yang menyebabkan kehilangan banyak cairan dalam tubuh.
Diare itu terjadi selama beberapa hari, dan menyebabkan kematian yang tak terduga. Beliau berusia hampir seperti nenek saya, anak yang dimaksudkan mungkin kalau masih ada usianya sekarang seumuran dengan orangtua saya. Kisah yang sangat menyedihkan untuk seorang ibu.
Kita sangat mengetahui, puluhan tahun lalu, belum ada penanganan untuk kematian bayi yang disebabkan oleh diare di Indonesia. Pada informasi kompas.com (23/04/2022), vaksin untuk rotavirus (RV) sendiri baru diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2006.
Bayi yang menderita diare disebabkan oleh rotavirus, biasanya juga mengalami demam, muntah, dan dehidrasi parah. Bagaimana seorang bayi bisa terselamatkan, jika sudah kehilangan banyak cairan dalam tubuh?
Padahal, seorang bayi sumber makanannya hanya dari ASI eksklusif. Hal itu, yang menyebabkan kematian tidak terhindarkan pada bayi setelah mengalami diare berbahaya akibat rotavirus. Namun, karena imunisasi rotavirus cukup mahal, maka tidak semua keluarga bisa memberikan imunisasi tersebut pada bayi.
Imunisasi rotavirus (RV) menyelamatkan bayi
Setiap bayi saya demam atau diare, pertama yang harus dipastikan adalah mendapatkan ASI eksklusif yang memadai dan menyusu sesering mungkin.
Sehingga, tidak terjadi dehidrasi yang menyebabkan bayi kekurangan cairan tubuh. Jika bayi mengalami diare lebih dari lima atau enam kali sehari, sebaiknya langsung periksakan ke dokter.
Menurut kompas.com (14/08/2023), imunisasi rotavirus (RV) sangat efektif mengurangi risiko kematian dan stunting pada bayi karena diare parah yang dialaminya.