Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Ini Cara Mengantisipasinya!

17 Agustus 2023   18:55 Diperbarui: 25 Agustus 2023   10:45 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya, ada cara untuk mengantisipasi peristiwa bayi yang tertukar. Cara ini mungkin bisa diterapkan sebagai antisipasi bagi ibu, dan keluarga agar terhindar dari tertukarnya bayi saat proses persalinan. Bagaimana caranya?

Memanfaatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada bayi

Cerita dari anggota keluarga yang bayinya hampir tertukar, membuat saya lebih waspada saat melahirkan. Dan memikirkan cara agar tidak mengalami hal tersebut. Cara pertama, memanfaatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada bayi baru lahir, untuk mengenal bayi lebih dekat.

Menurut situs resmi IDAI, IMD merupakan langkah awal yang bertujuan untuk memudahkan ibu, dan bayi dalam memulai proses menyusui. Langkah Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dimulai dengan menaruh bayi baru lahir di atas perut ibu.

Lalu, bayi akan mulai bergerak mencari sumber ASI pada tubuh ibu. Kemudian, sekitar 30 menit sampai 1 jam bayi akan dibiarkan berada di atas tubuh ibu, sembari tenaga medis melakukan tindakan pada ibu. Biasanya, bidan atau dokter akan memastikan kondisi tubuh bayi sudah dikeringkan, dan bayi diselimuti jika ruangan dingin.

Sedikit berkisah, pengalaman pertama saya setelah melahirkan. Bayi saya yang masih sangat merah, diletakkan di atas perut saya. Walaupun saat itu rasanya saya sudah tidak punya tenaga lagi karena sempat pendarahan cukup lama, saya masih sadar, dan bisa melihat wajah bayi saya.

Momen ini menjadi momen paling haru yang membuat saya menangis bahagia, ketika berhasil melahirkan anak pertama saya. Saya memanfaatkan proses IMD untuk mengenali wajah, dan tubuh anak saya dengan teliti. Memeluk bayi saya dengan penuh kasih sayang, sampai saya tidak sadar, bidan sedang menjahit bekas luka yang saya dapatkan setelah melahirkan normal.

Setelah satu jam lebih berlalu, baru bayi saya diberikan tindakan keperawatan, menimbang bayi, dipakaikan pakaian bayi, dan suami saya mengumandangkan adzan pada telinga anak pertama saya di ruang khusus.

Saya berusaha menggunakan IMD sebagai cara untuk bisa mengenal dekat bayi saya. Sehingga jika dirasa ada kejanggalan pada bayi, saya bisa langsung melakukan komplain pada pihak klinik bersalin. 

Namun, saya sangat senang, selama ini tenaga medis di klinik bersalin tempat saya melahirkan kedua anak saya sangat ramah, dan profesional. Jadi, saya selalu puas dengan pelayanan mereka.

Tidak hanya pada ibu yang melahirkan dengan normal, ibu yang melahirkan secara caesar juga bisa melakukan IMD. Bergantung kondisi kesehatan ibu, dan bayi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun