Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Ini Cara Mengantisipasinya!

17 Agustus 2023   18:55 Diperbarui: 25 Agustus 2023   10:45 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bayi baru lahir I sumber : pexels.com/Rene Asmussen

Sebuah kasus mencengangkan kembali muncul dalam beberapa hari ini. Seorang ibu asal Ciseeng, Bogor, melaporkan salah satu manajemen rumah sakit di Bogor karena kelalaiannya yang menyebabkan insiden bayi tertukar.

Hal ini dibuktikan dari hasil tes DNA yang sudah dilakukan oleh Ibu Siti Maulia saat bayi berusia setahun, dengan hasil negatif. Artinya, bayi yang sedang dirawatnya saat ini bukan anak biologisnya.

Pada berita kompas.com 16 Agustus 2023, hasil pencarian informasi yang dilakukan oleh pihak Ibu Siti Maulia memberitahukan bahwa gelang sebagai tanda pengenal bayi di rumah sakit itu tidak tertukar, tetapi gelang dobel dengan nama pasien lain yang kebetulan melahirkan di hari yang sama.

Perwakilan rumah sakit membenarkan adanya gelang dobel atas nama Ibu B, sehingga menunjukkan benar adanya kelalaian yang dilakukan petugas rumah sakit. Informasi terkini bahwa suster yang menangani bayi tertukar tersebut sudah diberikan sanksi selama setahun.

Namun, karena kelalaian petugas rumah sakit tersebut, Ibu B yang diduga merawat anak kandung Ibu Siti, awalnya menolak melakukan tes DNA karena merasa nama di gelang yang digunakan oleh bayinya sudah sesuai.

Kemudian, berita gembira datang dari kompas.tv (16/08/2023) pada malam hari, yang mengabarkan bahwa Ibu B sudah bersedia melakukan tes DNA di Jakarta. Ibu Siti meminta bantuan KPAI untuk mempercepat kembalinya sang anak kandung ke rumah. Apalagi, kasus semakin rumit dengan fakta akta kelahiran yang sudah dibuat oleh Ibu B untuk bayi yang sekarang sedang diasuhnya.

Menurut Wakil Ketua KPAI Jasra Putra, perlu adanya pendampingan psikologis untuk ibu dan bayi dari kedua belah pihak, jika memang terbukti benar bayi yang saat ini tinggal bersama Ibu B adalah anak dari Ibu Siti. Hal ini karena tidak bisa begitu saja memindahkan bayi tersebut, ada lingkungan yang bisa jadi sangat berbeda dalam kedua keluarga.

Ibu, dan bayi perlu melakukan adaptasi, apalagi tertukarnya bayi sudah berlangsung kurang lebih satu tahun. Proses selanjutnya baru bisa dilakukan setelah hasil tes DNA keluar dari Ibu B, dan bayinya.

Membaca berita mengenai kasus tertukarnya bayi di rumah sakit itu, membuat saya cukup syok, dan prihatin. Beberapa tahun lalu, saya pernah mendengar cerita dari salah satu anggota keluarga, yang nyaris mengalami peristiwa yang sama di rumah sakit.

Bersyukurnya, Ibu bayi langsung mengetahui perbedaan nama di gelang bayi, dan meminta suster membawakan bayinya. Sehingga, mereka bisa terselamatkan dari peristiwa bayi yang tertukar. Ini membuat saya ingin ikut membahas mengenai kasus yang tengah viral sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun