Jika kamu sudah mengetahui letak kesulitan yang dialami anak, berikan contoh pada anak. Memberikan contoh, berbeda dengan membantu masalah anak secara keseluruhan, lho! Kamu cukup mencontohkan saja, dan anak akan menirukan yang kamu lakukan.
Misalnya, di rumah anak saya masih kesulitan memakai celana panjang. Saya dan suami akan mencontohkan cara memakai celana panjang yang benar. Kemudian, anak akan memperhatikan, dan meniru kami. Jadi, biarkan anak tetap melakukannya sendiri.
Tugas kita hanya memberi contoh dan memantau saja. Kalau anak melakukan kesalahan, tidak apa-apa. Suruh anak ulangi lagi hingga berhasil. Pasti akan ada kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh anakmu, apabila ia berhasil melakukan hal yang sulit menurutnya.
Ajarkan anak mencari solusi
Nah, ini langkah selanjutnya untuk membuat anakmu pantang menyerah. Coba ajarkan anak mencari solusi atau menyelesaikan masalahnya sendiri. Kamu bisa mengajarkan melalui permainan yang membutuhkan kreativitas atau membuat anak berpikir.
Permainan merupakan alat efektif yang menarik untuk anak. Seperti bermain menyusun lego, puzzle, atau membuat sebuah bangunan dari pasir.
Anak merasa penasaran ketika memainkan permainan yang rumit, sehingga akan mencari banyak cara agar bisa menyelesaikan permainan tersebut. Tentu, tetap sesuaikan permainan yang cocok dengan usia anakmu.
Apresiasi jika anak berhasil