Tingkah laku anak di masa kecil selalu menggemaskan dan sangat lucu. Melakukan berbagai macam aktivitas dengan seru, penuh canda tawa. Semua orang pasti akan senang dengan anak yang aktif, selalu ingin mencoba, dan tidak pernah berhenti bertanya.
Namun, tidak selamanya anak yang aktif ini terlihat menggemaskan di mata orangtua. Ada kalanya seorang anak saking aktifnya, justru menjadi tidak sabar, dan mudah menyerah. Sehingga membuat orangtua kesal atau sedikit geregetan.
Baru saja anak ingin mencoba hal baru yang sulit untuknya, ia langsung berkata "ah, susah sekali, sih!", atau berkata "duh, aku menyerah!". Hal yang tidak disadari anak, membuat dirinya sendiri menjadi mudah menyerah.
Lalu, anak akan semakin malas mencoba, karena di dalam pikirannya sesuatu yang baru itu terlihat sulit dilakukan. Ayah dan ibu pasti tidak mau anaknya mudah menyerah, bukan? Yuk, coba lakukan empat langkah efektif ini, agar anak tidak mudah menyerah!
Validasi dan pahami kesulitan anak
Sesuatu yang mudah dilakukan orangtua, belum tentu mudah untuk anak. Anak akan bertumbuh, dan berkembang sesuai tahapan usianya. Mulai dari belajar tengkurap, sampai bisa berlari. Yang tadinya tidak bisa memakai pakaian sendiri, kemudian mulai memakai baju, dan celana sendiri.
Daripada mengucapkan perkataan yang membuat anak merasa terintimidasi seperti berkata, "duh, masak begitu aja nggak bisa!". Lebih baik kamu sebagai orangtua, memvalidasi dan memahami kesulitan anak.
Bayangkan kamu berada di posisi anak, pada usia yang sama dengan anakmu. Lakukan hal yang dianggap sulit oleh anakmu. Apakah benar hal itu sulit dilakukan oleh anakmu? Bagian mana yang membuatnya terlihat sulit? Pahami, dan mengertilah perasaan anak.
Berikan contoh pada anak