Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Gentle Parenting, Pola Asuh Lembut dengan Menghormati Anak

5 Juli 2023   21:02 Diperbarui: 5 Juli 2023   21:38 2804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memberi batasan anak I sumber : pexels.com/Ketut Subiyanto

Beberapa hari belakangan ini, saya cukup sering membaca blog mengenai pola asuh atau gaya parenting unik yang dikenalkan oleh beberapa pakar. Selain dolphin parenting, ada juga pola asuh unik yang membuat saya tertarik untuk membahasnya.

Sarah Ockwell-Smith adalah seorang penulis, specialises in the psychology, and science of parenting. Sarah sudah berhasil menerbitkan cukup banyak buku mengenai parenting. Beberapa buku karangannya seperti 'The Gentle Sleep Book' yang terbit pada 2015, dan 'The Gentle Parenting Book' terbit pada April 2023 lalu.

Sarah Ockwell-Smith membahas sebuah pola asuh baru yang cukup unik bagi saya, yaitu gentle parenting. Gentle parenting merupakan sebuah pola asuh yang mengutamakan hubungan baik antara anak dan orangtua. Menggunakan pendekatan lembut yang selalu memikirkan kasih sayang untuk buah hati.

Pada blog sarahockwell-smith.com miliknya, ia menjelaskan bahwa gentle parenting memiliki empat prinsip dasar. Prinsip itu yaitu empati, menghormati, pengertian, dan batasan. Penasaran seperti apa gentle parenting?

Berempati dalam segala tindakan anak

ilustrasi berempati pada anak I sumber : pexels.com/Kindel Media
ilustrasi berempati pada anak I sumber : pexels.com/Kindel Media

Gentle parenting menginginkan orangtua untuk berempati pada anaknya. Memahami perasaan anak, dalam segala tindakan yang dilakukannya. Siapa sih, anak yang tidak ingin dipahami oleh orangtuanya sendiri? Kita saja yang sudah dewasa, selalu ingin dipahami oleh pasangan, dan keluarga.

Jika kamu benar-benar paham perasaan anak, maka kamu bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapi anakmu. Bukan hanya tepat saja, tetapi tindakan tepat dengan mempertimbangkan perasaan anak. Bayangkan, apabila kamu berada di posisi anakmu.

Menghormati keputusan anak jika bertentangan pendapat

ilustrasi menghormati anak I sumber : pexels.com/Ketut Subiyanto
ilustrasi menghormati anak I sumber : pexels.com/Ketut Subiyanto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun