Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pembakaran di Temanggung, Bullying yang Membawa Petaka

1 Juli 2023   04:26 Diperbarui: 2 Juli 2023   11:45 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi permintaan stop bullying dari anak I Sumber: pexels.com/RDNE Stock project

Peristiwa pembakaran sekolah di Temanggung, hanya satu dari sekian banyak akibat fatal yang terjadi karena bullying. Seorang anak korban bullying bisa saja merasa sangat depresi, sehingga membuat logika tak lagi dihiraukan.

Tidak jarang juga, korban mengakhiri dengan percobaan bunuh diri yang mengakibatkan kematian. Kehilangan yang mendalam juga akan dirasakan keluarga korban bullying yang ditinggalkan. Trauma tak hanya terjadi pada anak, tetapi juga pada orangtua.

Bagaimana pencegahan sederhana bullying?

ilustrasi permintaan stop bullying dari anak I Sumber: pexels.com/RDNE Stock project
ilustrasi permintaan stop bullying dari anak I Sumber: pexels.com/RDNE Stock project

Walaupun bullying sampai kini masih ada, tetapi ada cara untuk mencegah perilaku ini. Namun, perlu dukungan dan kerja sama kamu sebagai orangtua, lingkungan masyarakat, juga sekolah untuk keberhasilan pencegahan bullying.

Bagaimana pencegahan sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menghindari bullying? Pertama, ajarkan anakmu menghargai perbedaan. Berikan pengertian, bahwa perbedaan ada bukan untuk dijadikan bahan candaan. Perbedaan ada untuk keseimbangan dunia, menghargai perbedaan adalah cara untuk hidup harmonis.

Kedua, berikan anak bekal menghadapi bullying di sekolah. Berikan pengertian agar anak tak hanya diam, jika melihat atau merasakan sendiri bullying. Ajarkan agar anak tak takut untuk menolak permintaan temannya yang tidak wajar.

Ketiga, tanamkan sikap peduli sesama pada anak. Anak yang paham kepedulian pada sesama manusia, tidak akan melakukan tindak kekerasan.

Keempat, bimbing anak agar penuh kerendahan hati. Menghindari sifat iri, sombong, dan mudah marah. Ajarkan anak mengenai cara mengendalikan marah.

Jadikan anakmu sosok yang pemberani, tegas, tetapi tetap menghargai sesama manusia. Ajarkan anak menebarkan kasih sayang, dan kebaikan pada semua orang.

Bullying, keisengan yang mampu membawa petaka pada anak, keluarga, dan masyarakat. Kamu tidak bisa memutar roda kembali ke masa lalu, tetapi kamu bisa mengubah dunia anak agar jauh dari bullying. Stop bullying!

Referensi : kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun