Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Resep Simpel agar Ayah Dekat dengan Anak

24 Juni 2023   06:17 Diperbarui: 25 Juni 2023   08:32 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bermain peran I sumber : pexels.com/Tatiana Syrikova

Belakangan ini saya sering sekali mendengar, dan membaca mengenai sebuah isu yang menyebut Indonesia sebagai urutan ketiga fatherless country di dunia. Membicarakan tentang hilangnya peran ayah dalam pengasuhan, dan mendidik selama masa tumbuh kembang anak.

Hal ini bukan sesuatu yang membanggakan. Kita sebagai masyarakat Indonesia harus berpikir cara untuk mengubah reputasi buruk itu. Di tengah santernya isu tersebut, hal unik terjadi di rumah saya sendiri.

Kedekatan yang terjalin erat antara anak dan ayah, justru membuat saya iri, sekaligus kagum. Bagaimana tidak? Biasanya seorang anak laki-laki lebih dekat dengan ibunya, tetapi di rumah semua terbalik.

Ketika ayahnya pergi, anak saya menangis kencang saking tidak mau ditinggalkan ayahnya. Sering kali di rumah, ia disebut sebagai anak bapak.

Ada kondisi yang memang mendukung, dimana suami saya memiliki usaha di rumah. Sedangkan saya lebih sibuk bekerja di luar rumah, sebelum memilih berhenti kerja. Sehingga, anak begitu dekat dengan ayahnya.

Beberapa hal saya pelajari dari kedekatan ayah anak dalam keluarga. Apa saja yang bisa dilakukan agar ayah bisa menjalin kedekatan dengan anak sebagai orangtua?

Ajak anak bermain peran dengan antusias

ilustrasi bermain peran I sumber : pexels.com/Tatiana Syrikova
ilustrasi bermain peran I sumber : pexels.com/Tatiana Syrikova

Seorang anak paling suka bermain peran. Meniru tokoh yang ia idolakan, seperti spiderman, iron man, menjadi polisi, atau misalnya barbie untuk anak perempuan. Juga bermain peran memasak, berperang, bermain rumah-rumahan, dan sebagainya.

Anak akan semakin tertarik jika ayah bisa memerankannya dengan antusias, dan benar-benar seperti nyata. Semakin nyata dan mendalami perannya, anak juga akan semakin semangat. Secara tidak langsung, hal ini bisa menguatkan kedekatan anak dan ayah.

Coba bayangkan, kalau kamu bermain peran masih sembari memegang ponsel, atau melakukan hal lain. Bagaimana anak bisa tertarik? Justru ia akan menangis, dan malas bermain.

Meluangkan waktu bercerita sebelum tidur

ilustrasi ayah bercerita I sumber : pexels.com/Pavel Danilyuk
ilustrasi ayah bercerita I sumber : pexels.com/Pavel Danilyuk

Bercerita sebelum tidur merupakan hal baik untuk menanamkan moral baik pada anak. Waktu malam hari adalah waktu yang tepat untuk menjalin hubungan lebih dekat lagi dengan anak. Apalagi, hanya ayah, ibu dan anak saja yang berada di rumah di waktu malam.

Tidak ada salahnya, ayah meluangkan waktu sesaat untuk bercerita pada anak sebelum tidur. Sangat seru pastinya, bisa bercanda dan tertawa bersama anak saat malam.

Akan jadi kenangan yang bermakna diingat anak, bersamaan dengan pesan baik yang kamu sampaikan. Jadi, anak bisa terus mengingat segala ajaran ayah dengan baik.

Sempatkan jalan-jalan minimal seminggu sekali

ilustrasi jalan-jalan I sumber : pexels.com/Josh Willink
ilustrasi jalan-jalan I sumber : pexels.com/Josh Willink

Kalau ditanya, apa yang paling anakmu tunggu setiap hari? Jawabannya pasti jalan-jalan bersama ayah, dan ibu. Anak akan sangat senang bisa berjalan bersama ayah dan ibunya.

Tidak perlu berlibur ke luar kota, atau main ke mal. Mengajak anakmu jalan-jalan menggunakan motor, melihat jalanan, dan mampir ke taman dekat rumah saja, anak sudah sangat bahagia.

Yuk, sempatkan dirimu untuk berjalan bersama keluarga, minimal seminggu sekali! Jika bisa dilakukan rutin setiap seminggu sekali atau seminggu dua kali, pasti akan membuat hubungan ayah dan anak semakin erat.

Sering peluk dan ungkapkan kasih sayang pada anak

ilustrasi ayah memeluk anak I sumber : pexels.com/Josh Willink 
ilustrasi ayah memeluk anak I sumber : pexels.com/Josh Willink 

Banyak pria yang merasa gengsi, ingin sosoknya dikenal sebagai seorang ayah yang tegas, berwibawa, dan ditakuti. Menjaga image sebagai orang dengan pangkat tertinggi dan disegani di rumah. Padahal, tegas tidak harus galak.

Seorang ayah juga harus mengungkapkan rasa kasih sayangnya pada anak untuk menjaga kedekatannya. Seringlah memeluk, menggendong, dan mencium kening anak. Ini hal yang simpel untuk menjaga hubungan dengan anak.

Bertukar peran dengan ibu untuk mengasuh anak

ilustrasi bertukar peran ayah dengan ibu I sumber : pexels.com/Pavel Danilyuk
ilustrasi bertukar peran ayah dengan ibu I sumber : pexels.com/Pavel Danilyuk

Pernahkah kamu bertukar peran dengan istri di rumah? Kalau saya, hampir setiap hari bertukar peran. Suami sering menggantikan saya sebagai ibu di rumah. Mengasuh, memandikan, dan menyuapi anak.

Bertukar peran dengan ibu untuk mengasuh anak bukan sesuatu yang memalukan. Justru perlu dilakukan, agar anak mengenal ayahnya. Sebenarnya, lebih saling bekerjasama.

Apalagi, sekarang kami memiliki dua orang anak. Saat ibu sibuk bersama bungsu, maka ayah yang mengasuh sulung.

Setiap kegiatan bersama anak, ayah sebaiknya menyelipkan ajaran kebaikan pada anak. Peran ayah dalam rumah tangga, bukan hanya mencari nafkah. Lebih dari itu, ayah juga wajib mendidik, mengarahkan, dan memberikan kasih sayang pada anak.

Pelajari resep simpel agar ayah dekat dengan anak. Tak perlu sempurna untuk jadi ayah terbaik. Jadilah ayah yang selalu dirindukan, dan paling disayangi anak. Ubah sebutan Indonesia dari fatherless country menjadi best father country.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun