Sedih rasanya, tetapi dari kejadian itu, saya belajar lebih waspada. Mengingatkan saya bahwa penipuan tidak mengenal kawan atau lawan, tidak mengenal kata kasihan.
Data pribadi hanya milikmu seorang
Menyikapi perubahan zaman, membuat saya lebih ketat mengenai keamanan data. Apalagi, banyak penipuan online yang marak terjadi di Indonesia. Penipuan dengan berbagai macam modus yang berbeda-beda.
Penipuan banyak macamnya, penipuan dalam bentuk kirim link web atau aplikasi yang berujung pada peretasan akun rekening bank atau peretasan media sosial yang kita miliki. Yang perlu sangat diingat bahwa data pribadi hanya milikmu seorang.
Jangan pernah share data pribadimu pada siapa pun. Baik itu kartu identitas, password, dan OTP, semua hanya cukup kamu yang mengetahuinya.
Jika memang diperlukan satu orang yang membantu mengingatkan karena kamu pelupa, pastikan mereka orang yang sangat bisa dipercaya. Seperti, orangtua atau suami istri saja.
Jangan pernah mengikuti pesan acak yang kamu dapat dari media sosial, kalau kamu merasa tak mengenal pengirim pesan tersebut. Lebih waspada saat mengambil uang di mesin ATM, apalagi saat berada di tempat umum.
Gunakan lebih dari satu tempat penyimpanan uang
Nah, kalau kamu ingin lebih aman, bisa mencoba menggunakan lebih dari satu tempat penyimpanan uang. Ini cara kuno yang sering diajarkan orangtua saya.