Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Customer Service, Pekerjaan Biasa dengan Skill Tinggi

2 Juni 2023   09:45 Diperbarui: 5 Juni 2023   16:31 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berempati I Sumber: pexels.com/Tima Miroshnichenko

"Yakin, kamu mau jadi customer service?"

Saya pernah ditanya seperti itu oleh seorang kawan saat sedang asyik mengobrol. Lho? Memangnya ada yang salah dengan pekerjaan customer service?

Menurut saya, tidak ada yang salah dengan pekerjaan itu. Nyatanya, sampai saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap customer service sebagai pekerjaan biasa. Ada pula yang menganggap customer service sebagai pekerjaan yang rendah.

Wajar saja apabila ada anggapan seperti itu. Selama ini lowongan pekerjaan customer service bisa dilamar oleh semua orang. Pekerjaan itu tidak membutuhkan jurusan yang spesifik. Apalagi, kerjanya untuk melayani orang lain.

Masyarakat menganggap semua orang bisa menjadi customer service. Padahal, menjadi customer service sangatlah tidak mudah. Hanya yang memiliki skill tinggi yang mampu bertahan dan menjadi customer service andal.

Saya pernah bekerja menjadi customer service cukup lama. Kurang lebih empat tahun lamanya pengalaman saya menjadi seorang customer service. Dengan tegas, saya bisa membantah mengenai anggapan orang bahwa customer service pekerjaan biasa.

Seorang customer service yang dianggap biasa, harus memiliki beberapa skill yang luar biasa. Apa saja sih skill yang harus dimiliki customer service?

Paham produk secara detail

ilustrasi produk I Sumber: pexels.com/Rachel Claire
ilustrasi produk I Sumber: pexels.com/Rachel Claire

Apakah kamu pernah menghubungi customer service? Apa yang biasanya kamu tanyakan pada mereka?

Ya, kamu pasti selalu menanyakan mengenai produk yang ingin diketahui. Seorang customer service harus paham produk secara detail. Tidak hanya sekadar membaca teks atau menghafal saja, tetapi harus benar-benar mengetahui luar dalam produk di tempat ia bekerja.

Mengapa harus begitu? Tentu saja, agar bisa menjawab pertanyaan pelanggan dengan baik. Bahkan sangat disarankan seorang customer service menggunakan produk itu sendiri. Jadi, ia memahami detail produk secara tuntas.

Wajib multitasking

ilustrasi multitasking I Sumber: pexels.com/Jep Gambardella
ilustrasi multitasking I Sumber: pexels.com/Jep Gambardella

Seorang customer service wajib multitasking. Bisa melakukan banyak pekerjaan secara bersamaan dalam waktu singkat. Dan pastinya melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut dengan baik.

Apakah kamu mengetahui sulitnya menjadi customer service seperti apa? Khususnya call center, Sebagai call center kamu harus bisa melihat layar monitor, mendengar keluhan pelanggan, berbicara pada pelanggan, dan mengetik keyboard komputer dalam satu waktu.

Coba bayangkan, bagaimana caranya kamu bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan itu dalam waktu yang bersamaan? Sulit sekali bagi orang yang tak biasa melakukannya.

Namun, mudah dilakukan bagi seorang customer service andal. Saya sendiri sudah biasa melakukannya. Rasanya mata, mulut, telinga, dan tangan sudah sinkron, secara tidak sadar melakukan pekerjaan tersebut. Jangan tanya secepat apa saya harus mengetik, karena customer service juga harus membuat laporan.

Punya empati tinggi

ilustrasi berempati I Sumber: pexels.com/Tima Miroshnichenko
ilustrasi berempati I Sumber: pexels.com/Tima Miroshnichenko

Punya empati tinggi merupakan skill yang sangat dibutuhkan seorang customer service. Memahami perasaan pelanggan wajib dilakukan, karena pelanggan ingin dimengerti.

Pelanggan menghubungi customer service ingin berkeluh kesah olehnya. Sehingga respon pertama kita menjadi hal yang menentukan nyaman atau tidaknya pelanggan pada kita.

Dengan empati tinggi yang kamu miliki, kamu bisa merasakan bagaimana sedihnya pelanggan, bagaimana senangnya pelanggan. Akhirnya, mengetahui kebutuhan pelanggan. Bagi saya, sesuatu yang sulit untuk bisa memahami perasaan orang lain.

Pintar membawa suasana

ilustrasi berbicara melalui telepon I Sumber: pexels.com/Mikhail Nilov
ilustrasi berbicara melalui telepon I Sumber: pexels.com/Mikhail Nilov

Nah, ini juga paling penting bagi customer service. Seorang customer service harus pintar membawa suasana, harus pintar menenangkan pelanggan. Juga harus pintar memberikan solusi yang tepat bagi pelanggan.

Tidak semua pelanggan hanya sekadar bertanya informasi produk saja. Ada yang menghubungi karena mengalami kendala, ada juga yang sedang tertimpa musibah.

Banyak juga yang mungkin menghubungi kita dalam kondisi panik. Oleh karena itu, pentingnya seorang customer service pintar membawa suasana.

Harus sangat bersabar

ilustrasi customer service bekerja I Sumber: pexels.com/Mart Production
ilustrasi customer service bekerja I Sumber: pexels.com/Mart Production

Sulitnya menjadi customer service karena berada pada garda terdepan perusahaan. Kita harus mampu membawa kesan positif pada pelanggan. Orang menilai perusahaan baik atau tidak, pertama pasti dari cara pelayanannya.

Seorang customer service harus selalu terlihat baik, harus sangat bersabar menghadapi banyak pelanggan yang berbeda. Dalam kondisi apapun kita saat bekerja, harus tersenyum di depan pelanggan.

Jangan tanya seberapa banyak pelanggan yang mencaci maki karena sedang dalam kondisi emosi. Jangan tanya seberapa banyak pelanggan unik yang menghubungi untuk dibantu permasalahannya.

Namun, ada juga pelanggan yang baik, sopan, dan sangat menghargai customer service. Sebenarnya, seperti apapun pelanggan, yang pasti kita harus sabar, kita harus mampu membuat pelanggan kembali tersenyum.

Bagaimana? Setelah mengetahui skill yang dibutuhkan seorang customer service, apakah kamu masih menganggapnya rendah dan biasa? Tidak semua orang mampu bertahan menjadi customer service.

Di antara suka duka, dan skill tinggi yang harus dimiliki seorang customer service, ada rasa senang yang saya dapatkan. Begitu senang saya ketika dapat membuat orang lain tersenyum dan mengucapkan terima kasih dengan tulus. Begitu senang saya ketika bisa membantu permasalahannya hingga terselesaikan.

Menjadi seorang customer service adalah pengalaman yang luar biasa untuk saya. Sangat bersyukur bisa menolong banyak orang dengan pekerjaan yang dianggap biasa. Jadi, hargailah customer service, semua pekerjaan itu istimewa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun