Nah, sekarang kalian sudah memahami, bukan? Bagaimana aktifnya anak, pintarnya anak meniru, dan dengan cepat mengenal perangkat digital.
Jadi, sangat penting pengawasan orangtua pada anak. Apalagi, dalam masa tumbuh kembang anak.
Sebenarnya, bukan masalah jika orangtua sibuk bekerja. Namun, tetap perlu diperhatikan, jangan sampai anak tanpa pengawasan orang dewasa.
Menitipkan anak pada nenek dan kakek sangat wajar, tetapi mereka jangan diberikan tanggungjawab mengurus anak yang sebenarnya merupakan tanggungjawab orangtua. Nenek dan kakek, tugasnya hanya mengawasi saja. Mengingat mereka dalam usia lansia yang seharusnya sudah waktunya bersantai di rumah.
Jujur, tantangan terbesar untuk saya adalah menjadi orangtua yang mampu mendidik anak dengan baik. Saya masih terus belajar mengendalikan emosi, dan mengawasi anak sebaik mungkin.
Terkadang, semakin pintar anak, membuatnya tidak bisa diam dan selalu ingin tahu. Sehingga, selalu penasaran dengan hal baru yang dilihatnya. Memberitahu anak juga harus dengan cara yang unik.
Saat anak sudah mulai mengenal lingkungan, teman, dan mulai bermain keluar rumah. Tugas orangtua justru semakin bertambah, karena anak semakin mudah mendapatkan pengaruh baik maupun pengaruh buruk dari luar.
Orangtua dan keluarga berperan aktif membantu anak menyeleksi pengaruh baik dan buruk yang anak terima dari luar. Menjadi sahabat untuk anak, merupakan cara elegan untuk mengawasi anak.Â
Setelah menjadi orangtua, artinya siap untuk terus belajar. Anak semakin pintar, semakin banyak tanya. Yuk, berhati-hati dalam bertindak dan berucap demi anak.
Jadikan anak kreatif, tetap dalam pengawasan orangtua. Biarkan peniru ulung itu, meniru hanya hal baik saja!