Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Keterampilan Usang yang Harus Dikuasai Pendatang

31 Mei 2023   12:03 Diperbarui: 31 Mei 2023   14:26 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi negosiasi I sumber : pexels.com/Sora Shimazaki

Apakah kalian pernah mendengar ruralisasi?

Kalau istilah urbanisasi mungkin sudah sangat akrab didengar telinga kalian, sangat umum dan populer di masyarakat. Orang berbondong-bondong datang dari desa ke kota untuk mencoba peruntungan. Berharap dengan tinggal di kota, akan mendapatkan pekerjaan yang layak dan menjadi orang sukses.

Keputusan ruralisasi yang terlalu lama

ilustrasi desa I sumber : pexels.com/Tom Fisk
ilustrasi desa I sumber : pexels.com/Tom Fisk

Sebaliknya, saya justru pernah melakukan ruralisasi pada tahun 2000 bersama ayah untuk menemani nenek yang sudah tua. Kebetulan pada saat itu, saya masih berusia delapan tahun. Nenek yang tinggal sendiri di desa, membuat kami memutuskan pulang ke desa untuk menemaninya.

Namun, ruralisasi itu terjadi terlalu lama. Saya merasakan bersekolah dari mulai SD hingga SMA di desa. Tak sampai di situ, saya memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang universitas. Melanjutkan ke universitas yang berada di salah satu kota kecil Jawa Tengah.

Setelah lulus, saya memilih kembali ke kota. Kembali tinggal di kota, menjadi pendatang baru di Kota Jakarta. Mencoba mencari pekerjaan dengan berbekal ijazah yang saya miliki. Ya, pasti sudah bisa sedikit ditebak, bukan?

Belasan tahun tinggal di desa, membawa ijazah dari desa. Sangat sulit mencari pekerjaan di kota dengan bekal sekadar ijazah dari desa. Sembilan bulan lebih saya menganggur, tidak juga mendapatkan pekerjaan.

Apalagi, saya bukan lulusan umum. Saya mencoba melamar pekerjaan yang bisa dilamar oleh semua orang, tanpa spesialisasi jurusan.

Setiap diinterview, pasti akan ditanya, apa spesialnya saya dari kandidat lain? Sedangkan, saya hanya lulusan baru yang belum memiliki pengalaman kerja sama sekali. Bagaimana bisa dipertimbangkan untuk diterima?

Pendatang wajib punya keterampilan. Jangan takut! Bagi kamu para pendatang, pelajarilah beberapa keterampilan usang ini. Yakin, kamu bisa sukses di kota besar dengan keterampilan ini!

Berkomunikasi dengan baik dan efektif

ilustrasi berkomunikasi I sumber : pexels.com/Tirachard Kumtanom
ilustrasi berkomunikasi I sumber : pexels.com/Tirachard Kumtanom

Seorang pendatang, harus mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif. Saat berbicara dengan seseorang, kamu harus berbicara dengan lugas dan jelas. Berbicara dan berpendapat dengan intonasi yang jelas dan pemilihan kata yang baik.

Pendatang yang sulit berkomunikasi efektif, juga akan kesulitan bertahan di kota besar. Bagaimana mau bertahan di kota besar, apabila kamu tak bisa menyampaikan sesuatu dengan benar? Jadi, jangan sepelekan belajar berkomunikasi!

Kemampuan negosiasi yang andal

ilustrasi negosiasi I sumber : pexels.com/Sora Shimazaki
ilustrasi negosiasi I sumber : pexels.com/Sora Shimazaki

Kemampuan negosiasi menjadi salah satu hal yang harus dikuasai pendatang. Pendatang yang pandai bernegosiasi, akan mudah menjalankan segala urusannya. Sama saja dengan berbelanja, jika kamu tak pandai menawar, maka kamu tidak akan mendapatkan barang berkualitas dengan harga terjangkau, bukan?

Apabila kamu mampu menjadi seorang negosiator andal, maka kamu pun akan banyak dicari orang. Tak harus dalam melamar pekerjaan kantoran, kalau berniat memulai bisnis di kota besar juga harus mampu bernegosiasi dengan baik.

Keterampilan membaca karakter orang

ilustrasi membaca karakter I sumber : pexels.com/fauxels
ilustrasi membaca karakter I sumber : pexels.com/fauxels

Sebenarnya, keterampilan ini yang membuat saya mampu tinggal lama di kota besar. Seseorang yang memiliki keterampilan membaca karakter orang, akan dengan mudah menangkap situasi yang pas untuk berbicara.

Setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Dengan pengalaman bisa membaca karakter berbeda, kamu mampu memperlakukan orang dengan benar dan masuk ke dalam situasi yang tepat. Mengasah kemampuan analisa, dan melihat sesuatu lebih tajam.

Mengatasi rasa gugup dan lebih percaya diri

ilustrasi percaya diri I sumber : pexels.com/Moose Photos
ilustrasi percaya diri I sumber : pexels.com/Moose Photos

Mana mau sih, seseorang merekrut orang yang sering kali gugup saat berbicara? Maka sangat penting kamu belajar lebih percaya diri. Rasa gugup tak mungkin hilang begitu cepat, semua butuh proses.

Namun, ketika kamu memiliki rasa percaya diri yang tinggi, kamu bisa dengan mudah mengatasi rasa gugup. Ingat! Percaya diri bukan berarti sombong. Jadilah orang yang percaya diri, tetapi tetap menunduk.

Etika dan kerjasama

ilustrasi etika I sumber : pexels.com/RDNE Stock project
ilustrasi etika I sumber : pexels.com/RDNE Stock project

Seseorang yang memiliki etika sangat dihargai dalam segala hal. Seseorang yang pintar bekerjasama, maka akan memiliki banyak rekan. Sehingga, saat kamu kesulitan, mereka juga akan rela membantumu.

Inilah beberapa keterampilan usang yang harus dikuasai pendatang. Mengapa saya bilang keterampilan usang? Karena merupakan keterampilan yang sudah ada sejak lama, tetapi selalu dibutuhkan orang.

Jadilah pendatang yang sukses di kota besar dengan keterampilan usang tersebut. Sukses ketika kamu mampu menggapai harapanmu. Pandangan sukses setiap orang berbeda, tidak akan pernah sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun