Apakah pernah kalian merasa kesulitan saat bertransaksi pembayaran ketika berlibur di luar negeri?
Saya merasakannya sendiri, kesulitan yang saya alami untuk menerima pembayaran dari luar negeri atau berbelanja produk luar negeri. Bagi kamu yang senang bertransaksi dengan negara lain, mungkin sudah biasa mendengar Paypal.
Jika kamu senang dengan belanja daring antarnegara atau berlibur ke luar negeri, pasti paham untuk proses berbelanjanya. Kamu harus menukarkan uang tunai negara terkait, dan menggunakan kartu kredit atau kartu debit yang berlogo Visa atau Mastercard untuk melakukan pembayaran.
Setidaknya, kamu harus membawa uang tunai cukup banyak di negara yang baru saja kamu kenal. Dan relatif tidak aman, kemungkinan kamu bisa jadi incaran pencopet.
Membaca kesulitan yang kamu alami, berdasarkan Siaran Pers Departemen Komunikasi Bank Indonesia pada 11 Mei 2023, dalam KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo tanggal 10-11 Mei 2023. Terjadi kesepakatan antara pemimpin Negara ASEAN untuk penguatan Konektivitas Pembayaran Regional (Regional Payment Connectivity/RPC).
Penasaran seperti apa bentuk RPC tersebut? Lalu, keuntungan apa yang didapatkan oleh masyarakat dengan adanya kesepakatan itu? Yuk, simak dengan baik!
Kesepakatan Bank Sentral empat negara ASEAN
Sesuai informasi Siaran Pers Departemen Komunikasi Bank Indonesia pada 27 Februari 2023, sudah ada kesepakatan untuk pengembangan QRIS antarnegara. Kesepakatan itu terjadi dengan empat Bank Sentral ASEAN, yaitu Bank Indonesia (BI) dengan Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT). Hal yang sangat menarik, bukan?
Benar saja, QRIS merupakan bentuk Regional Payment Connectivity yang saat ini sedang terus dikembangkan. Setiap negara pada dasarnya memiliki sistem pembayaran QR Code masing-masing.
Oleh karena itu, kini Bank Indonesia dan negara ASEAN yang sudah sepakat tersebut, mencoba memodifikasi QR Code agar bisa digunakan tidak hanya di negara masing-masing saja. Namun, bisa digunakan untuk pembayaran antarnegara ASEAN.
Kemudahan berbelanja menggunakan sistem pembayaran QRIS
Kabar gembira, buat kamu yang sering berkunjung ke Thailand dan Malaysia! Saat ini QRIS antarnegara sudah bisa digunakan di Thailand dan Malaysia. Bank Indonesia sudah bekerjasama dengan beberapa Bank di negara ASEAN tersebut, agar QRIS antarnegara bisa menjadi sistem pembayaran yang sah dan digunakan di banyak tempat negara ASEAN.
Bagaimana caranya? Kamu cukup pastikan sudah menginstal aplikasi perbankan rekening Indonesia yang kamu biasa gunakan. Kemudian, login dan klik menu QRIS, scan QR Code tempat kamu berbelanja di negara ASEAN tersebut.
Lalu, isi nominal dalam mata uang negara terkait. Konfirmasikan konversi mata uang negara ASEAN dalam rupiah. Jangan lupa masukkan pin (pastikan hanya kamu yang tahu), selesai! Sangat mudah dan ringkas sekali, tak perlu repot membawa banyak uang di dompet.
Tak hanya di negara ASEAN, QRIS Jepang pun akan segera menyusul. Wah, rasanya sudah tidak sabar lagi menunggu seluruh QRIS antarnegara selesai dibuat. Pasti akan sangat mudah berbelanja di negara ASEAN menggunakan sistem pembayaran QRIS.
UMKM semakin digital, pembelian turis ASEAN semakin mudah
Yang paling istimewa, dengan adanya QRIS antarnegara membuat pelaku UMKM di Indonesia semakin digital. Sehingga, para UMKM yang ingin menjual dagangannya pada turis ASEAN tak harus bingung lagi.
Cukup tunjukkan QRIS, dan biarkan turis scan QRIS. Pembayaran pun akan otomatis masuk ke saldo rekeningmu, dan otomatis terkonversi dalam rupiah.
Sebaliknya, turis ASEAN yang ingin jajan di Indonesia, tak perlu repot menukarkan uangnya dahulu ke rupiah. Tinggal scan QRIS menggunakan QR Code negaranya, dan pembayaran selesai dengan mudah dan cepat.
Permasalahan yang masih perlu dipecahkan
Hanya saja, masih ada beberapa permasalahan di sini yang perlu diatasi. Permasalahan pertama, mengenai sosialisasi penggunaan QRIS pada seluruh UMKM dan pedagang lokal di seluruh Indonesia. Kedua, keamanan bertransaksi menggunakan QRIS.
Kita sangat mengetahui, bahwa sebenarnya QRIS lokal sendiri sudah ada sejak beberapa tahun terakhir. Namun, tidak semua pedagang mau menggunakan QRIS. Alasannya bermacam-macam, seperti faktor usia dan rendahnya pemahaman pembayaran digital para pedagang.
Apalagi, kejahatan pemalsuan QRIS di masjid yang sempat viral belakangan ini. Membuat orang sedikit was-was menggunakan QRIS. Oleh karena itu, Bank Indonesia dan pemerintah harus memperketat kembali keamanan agar masyarakat tak lagi khawatir mengenai keamanan sistem pembayaran QRIS.Â
Tak hanya pemerintah, kita sebagai masyarakat dan pelaku UMKM juga harus sadar pentingnya penggunaan QRIS demi kemajuan ekonomi negara. Yuk, ikut sukseskan konektivitas sistem pembayaran ASEAN.
Biasakan penggunaan QRIS di Indonesia, saat berlibur di negara ASEAN, dan jadikan QRIS mendunia. Cukup satu aplikasi perbankan, satu QRIS, bebas bayar jajan di negara ASEAN!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H