Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengingat Kesepian Ketika Childfree Menjadi Kontroversi

26 Mei 2023   21:15 Diperbarui: 26 Mei 2023   21:09 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pilihan I sumber : pexels.com/cottonbro studio

Beberapa bulan belakangan ini, kita dihebohkan dengan sebuah istilah baru yang saat ini booming di Indonesia. Childfree istilah asing yang sudah biasa didengar oleh masyarakat Indonesia pada 2023. Childfree merupakan pilihan tanpa anak, yang bisa dipilih oleh seorang perempuan, atau memang kesepakatan bersama pasangan.

Childfree menjadi kontroversi karena muncul di negara yang mayoritas menganggap pentingnya memiliki anak. Lalu, banyaknya kontroversi mengenai childfree, membuat saya bertanya pada diri sendiri.

Apakah benar seorang perempuan bisa memilih childfree?

Setelah memikirkannya berulang kali, justru saya semakin bingung. Apalagi, banyaknya pro kontra mengenai childfree di Indonesia.

Berkaca pada pengalaman kesepian

ilustrasi kesepian I sumber : pexels.com/Pixabay
ilustrasi kesepian I sumber : pexels.com/Pixabay

Kesepian menjadi salah satu hal yang paling ditakuti manusia. Kesendirian merupakan perasaan hampa yang paling tidak ingin dirasakan seseorang. Kesepian dan kesendirian adalah hal yang mampu membuat orang merasa terluka tanpa bekas luka.

Berkali-kali saya melihat dan merasakan peristiwa yang membuat sadar, bahwa kesepian merupakan musuh terbesar manusia. Menjadi anak tunggal, memang tak harus berbagi kasih sayang orangtua. Memiliki satu saudara, mungkin untuk masa kini terbilang cukup.

Namun, ketika orangtua sudah tak lagi ada, kamu hanya tinggal berdua atau malah sendirian saja. Dan saat itu terjadi, kamu sudah tidak akan bisa menolak kesepian. Bukan maksud kurang bersyukur, tetapi hanya sedikit menyadarkan saja bahwa sepi bukan hal yang mengenakkan.

Mempunyai banyak saudara terlihat sangat merepotkan, pertengkaran kecil pun tidak bisa dihindari. Apalagi, keluarga besar yang memiliki keragaman orang dengan berbagai pendapat berbeda di dalamnya. Namun, tetap lebih baik daripada merasakan kesepian.

Berharganya seorang anak di mata orangtua

ilustrasi keluarga I sumber : pexels.com/Nataliya Vaitkevich
ilustrasi keluarga I sumber : pexels.com/Nataliya Vaitkevich

Di Indonesia, ada sebuah pepatah lama yang mengatakan banyak anak banyak rezeki. Pasti kalian sudah sering mendengarnya, bukan? Kelahiran seorang anak dianggap berkah yang paling istimewa dalam keluarga.

Memiliki anak memang membutuhkan kesiapan yang matang, tetapi merupakan kesempatan yang sangat berharga. Ada sebagian orang yang merasa belum siap, ternyata sudah diberikan kepercayaan dititipkan buah hati. Ada pula sebagian orang yang begitu menginginkan kehadiran buah hati, tetapi masih harus bersabar menunggu.

Begitu berharganya kehadiran seorang anak di mata orangtua. Bagaimana tidak? Kehadiran anak selalu membawa keramaian di rumah. Membuat hidup lebih menyenangkan dan bahagia penuh canda tawa.

Mungkin ada waktu saat orangtua merasa lelah, tetapi tetap tak sebanding dengan kebahagiaan ketika melihat anak bermain. Anak menjadi obat lelah paling ampuh semua orangtua.

Pilihan yang memiliki konsekuensi

ilustrasi pilihan I sumber : pexels.com/cottonbro studio
ilustrasi pilihan I sumber : pexels.com/cottonbro studio

Saat seseorang masih memiliki kesempatan untuk memilih, itu tak masalah. Semua orang berhak memilih kehidupan masing-masing. Namun, setiap pilihan pasti punya konsekuensi.

Ingatkah kalian beratnya perjuangan Ibu Kartini membela hak perempuan, dan menyuarakan kesetaraan gender? Childfree juga sama, sesuatu yang berbeda di mata dunia.

Sehingga ketika kamu memilih childfree, maka konsekuensi pertentangan pun sangat maklum terjadi. Mungkin juga, suatu saat kamu akan mulai merasa sepi.

Sebagai manusia, sebaiknya saling menghargai. Semua orang memiliki hak dan kesempatan untuk memilih kehidupan pribadi. Apapun pilihan itu, coba jalani dengan baik. Jika memang tak bisa memilih, legowo itu hal terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun