Sejak saat itu, terjadi perubahan pola pikir yang membuat saya lebih banyak bersyukur. Pertemuan singkat dengan pemulung tua hampir sebelas tahun lalu, membuat saya tak pernah menyerah menghadapi dunia. Menyadarkan saya tentang pentingnya berusaha.
Banyak pelajaran berharga yang tak terhingga saya dapatkan dari seorang pemulung tua yang bukan siapa-siapa. Sekarang saya mengerti bahwa belajar tak hanya dari seorang tokoh atau orang yang berpendidikan tinggi. Belajar bisa berasal dari semua orang, tanpa mengenal status dan pendidikan.
Setiap saya berada di posisi paling bawah, saya selalu teringat masih banyak yang lebih susah. Sehingga saya selalu akan bersyukur dengan segala yang saya miliki. Setiap saya lelah berusaha, saya akan teringat pada bapak pemulung itu. Bagaimana saya bisa kalah dari seorang pemulung tua? Maka, saya akan bangkit kembali dan berusaha tanpa kata tapi.
Begitu singkat pertemuan kami, tetapi sangat berarti bagi hidup saya. Membuat lebih menghargai diri sendiri, tak lupa terus bersyukur. Dan mengingatkan untuk terus berbakti pada orangtua. Ini kisah nyata, bukan sebuah rekayasa. Jangan pernah malu dengan pekerjaanmu, jangan pernah malu untuk belajar pada orang lain!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H