Mohon tunggu...
Aira Raniah
Aira Raniah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hanya seorang remaja yang suka menulis dan ingin tulisannya dapat perhatian :0

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Manusia

4 Mei 2024   21:07 Diperbarui: 4 Mei 2024   21:11 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"..."
Namun untuk argumen atas perkataannya, aku sendiri kehilangan kata-kata.

"Kau tidak bisa menyangkalnya."
Ia terkekeh pelan.

"Aku bahkan tidak benar benar faham soal balas dendam."
Aku mengakat bahu, kebiasaanku ketika merasa tidak nyaman.

"Kasihan sekali kau."
Dia menjawab, nada dan ekspresinya tidak menunjukkan iba sedikitpun.

"Kamu bahkan tidak bisa memahami manusia, mungkin kau yang tidak seperti manusia disini."
Ia mengangkat dagunya, lalu melirik lagi kearahku untuk mengintip ekspresiku. Tidak ada yang menarik baginya jadi ia hanya bisa memutar matanya.

"Kesalahpahaman antara manusia juga hal yang normal, bukan?"
Aku mencoba untuk membalikkan apa yang dia katakan padaku kembali padanya.

"Kau ternyata lebih menarik dari yang ku kira."
Ia mendengus lalu menoleh ke arahku, seringai itu kembali terpasang di wajahnya. Aku berusaha untuk tidak menggubris.

"Pertanyaan berikutnya, ketika seseorang dikatakan tidak manusiawi. Mereka sering digambarkan sebagai sesuatu yang lebih dekat dengan hewan. Mengapa?"
Ia kembali menatap kedepan, menatap telivisi yang mati. Namun aku cukup mengenali untuk tahu seringai barusan masih diwajahnya.

"Kasarnya, itu karena hewan lebih bodoh dibandingkan manusia. Tapi, aku tidak berpikir ungkapan 'seseorang yang tidak seperti manusia' digunakan dengan cara itu."
Alisku menekuk, akan dibawa kemana percakapan ini? Aku sudah muak dengannya.

Dia menghela nafas kecewa.
"Memang bukan masalah kecerdasan. Tapi karena kekejaman. Begitu saja tidak bisa."

"Oh, itu seperti itu."
Balasku acuh tak acuh, kapan ini akan selesai?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun