2. Cetak Buku Melalui Penerbit Indie
Penerbit indie sangat identik dengan self publishing. Yakni cetak buku dengan jalur mandiri. Artinya, penulis terlibat langsung dalam proses pembuatan buku, termasuk dalam hal pembiayaannya sampai selesai. Penerbitan ini sangat cocok untuk para penulis pemula, yang sedang belajar menaiki tangga karir menulis.
Tak harus cetak banyak, kamu bisa sesuaikan jumlah bukunya sesuai kebutuhan dan budgetmu. Biasanya antara satu penerbit indie dan lainnya memiliki standar minimal berbeda. Ada yang mematok minimal cetak 30 pcs, namun ada pula yang bisa mencetak meski hanya 5 pcs.
Tentu murah mahalnya harga buku disesuaikan dengan jumlah halaman, spesifiksasi bahan, jumlah buku yang dicetak, juga hal lain sesuai kesepakatanmu dan penerbit.
Kamu yang memilih self publish, bukan berarti karyamu tak bagus, lho. Justru, dengan kamu berani mulai melangkah dan mempublikasikannya sendiri, kamu sedang memantaskan diri untuk menjadi penulis yang "dilamar" dan memiliki nama di dunia menulis, memantaskan diri menjadi penulis yang lebih baik dari waktu ke waktu, juga menjadi penulis pemberani yang mampu mendokumentasikannya karyanya dalam bentuk buku.
Banyak kok, penulis keren lain yang memakai jasa penerbitan indie juga. Kualitas buku dari penerbit indie pun tak kalah keren dibanding penerbit mayor, kamu harus tahu itu.Â
Kabar baiknya, melalui jalur ini, kamu akan lebih mengenal seluk beluk dunia penerbitan. Dari tahap design cover, terlibat proses editing, Â juga menentukan harga jual yang pantas akan kamu patok saat proses Pre Order berlangsung.
Kelemahan dari penerbitan indie adalah bukumu tidak bisa tersebar luas di seluruh toko buku nusantara. Tentu ada resiko lebih besar jika kamu bekerjasama dengan pihak ketiga agar bukumu bisa dijual di toko buku tiap daerah. Namun, ini juga bisa jadi kelebihanmu sebagai penulis, karena kamu bisa memasarkan langsung, juga bisa merevisi dengan cepat, jika kamu rasa ada bagian bukumu yang perlu direvisi. Tak harus menunggu buku terjual habis terlebih dahulu, atau menunggu persyaratan administrasi dari penerbit yang biasanya dilakukan oleh penerbit mayor.
Perbedaan Melamar dan Dilamar
Wah, dalam proses mencetak buku ada juga ya proses lamarannya. Yup, melamar artinya kamu sendiri sebagai penulis yang mengajukan diri agar karyamu bisa dibukukan. Sementara dilamar artinya penerbit yang meminta karyamu untuk dibukukan, dan segala pembiayaan buku tentu ditanggung penerbit alias gratis.
Biasanya yang dilamar itu adalah para penulis cerita di Komunitas Menulis Online, atau mereka yang sering menulis di Wa**pa*d, dan memiliki banyak viewer. Dalam hal ini penerbit mayor ataupun indie bisa saja melakukan proses lamaran pada para penulis, jika mereka merasa tulisan sang penulis sangat menarik untuk dibukukan, juga akan memancing banyak peminat untuk membeli buku hasil karya mereka.